Photobucket

Puting Beliung HAJAR Jawa Timur

Kamis, 13 Januari 2011



CUACA tak bersahabat membayang-bayangi masyarakat Jawa Timur. Di sejumlah daerah,angin puting beliung mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas umum.Ratusan rumah porak-poranda diterjang angin dengan kecepatan tinggi.

Warga pun diliputi kekhawatiran adanya angin puting beliung susulan. Keganasan angin puting beliung menyapu hampir semua daerah di Jawa Timur. Daerah itu meliputi Bangkalan, Jember, Situbondo,Kota Malang, Kota Batu,Tuban, dan sejumlah daerah lain. Belum bisa dipastikan jumlah kerugian akibat angin yang bertiup mencapai 70 kilometer (km)/jam itu. Di Kota Batu, angin menerjang kawasan sekitar lereng Gunung Panderman. Akibatnya, banyak ranting dan batang pohon yang menimpa rumah warga.

Tak hanya itu,satu rumah dinas guru di SDN Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji hancur di bagian atap setelah tertimpa pohon. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat lima rumah warga rusak berat karena tertimpa pohon setelah diterjang angin.Dua buah menara pemancar stasiun TV lokal milik DhammaTVdan CRTVdi Dusun Dresel patah menjadi dua.

Ganasnya badai angin kencang itu pun merobohkan sebuah papan reklame di Alunalun Kota Batu. Selain itu, angin kencang yang disertai hujan gerimis itu juga merobohkan ujung menara Masjid At-Taqwa di Jalan Diponegoro, Kota Batu.Ratusan rumah penduduk di wilayah Kecamatan Batu dan Bumiaji atapnya hancur disapu angin. Menurut Sigit, manager operasional Dhamma TV, pihaknya tidak menduga jika tower stasiun TV bisa sampai patah. Tower Dhamma TV tergolong baru karena dibangun tahun 2007.

“Kita sendiri tidak mengetahui kenapa bisa patah.Yang jelas kami tetap berusaha Dhamma TV tetap bisa mengudara,”jelasnya. Rianto,Kepala Dusun (Kasun) Dresel mengatakan, posisi perkampungan penduduk di dusunnya terletak dibawah kaki gunung Panderman. Sehingga tiupan anginnya sangat terasa sekali kencangnya. “Didusun Dresel terdapat 12 tower pemancar statiun TV, radio dan provider HP.Kalau anginnya masih bertiup kencang seperti sekarang ini.

Kami khawatir akan ada tower lain yang roboh. Padahal posisi tower berdekatan dengan rumah penduduk,” ucap Rianto. Rahmatullah Aji,Kasi Observasi dan informasi BMG Karangploso menyatakan, angin kencang yang bertiup di wilayah Malang Raya lantaran dipicu oleh tekanan rendah di wilayah Samudra Hindia. Pada kondisi seperti sekarang ini tidak berpotensi menimbulkan hujan lebat.Tetapi sebaliknya setelah tiupan angin kencang selesai. Maka potensi hujan lebat sangat tinggi.

“Prediksi kita tiupan angin kencang ini berlangsung selama seminggu. Jadi masyarakat harus tetap waspada.Kecepatan anginnya antara 60-70 km per jam,”ujar Rahmatullah. Selain di wilayah Kota Batu,tiga rumah penduduk dan satu kandang ayam di Kecamatan Ngajum,Kabupaten Malang ludes diterjang angin lesus, sekitar pukul 09.00. Rumah warga yang hancur yakni milik Suliani,Wisiono dan Mbok Banten serta kandang ayam milik Sarini.

Kemudian tiga siswa SMP Islam, Kecamatan Karangploso yakni Devi Ismawati, Vibin Avianti dan Siska Wahyu tertimpa papan reklame di depan Balai Desa Ngijo. Kaki kakan Devi patah sehingga harus dirawat di RSSA Malang. Sedangkan dua temannya hanya luka ringan dan dirawat di rumahnya di Dusun Leses, DesaNgijo, Kecamatan Karangploso.

Wali kota Batu, Eddy Rumpoko menegaskan,sudah menyiapkan dana tanggap darurat Rp 1 miliar untuk membantu korban bencana alam itu.“Petugas BPBD Kota Batu sedang melakukan pendataan di lapangan. Yang jelas akibat angin kencang ini penduduk Kota Batu sudah mengalami kerugian ratusan juta rupiah . Pemerintah pasti akan membantu para korban itu,” tegas Eddy Rumpoko. Sapuan angin puting beliung juga melukai wartawan RRI yang bertugas di Batu,Awang.

Bahu kanannya patah karena tertimpa ranting pohon saat hendak pulang ke kantornya di Jalan Candi Panggung,Kota Malang. Hingga kemarin sore Awang menjalani perawatan intensif di RS Hasta Brata,Kota Batu. Selain melukai reporter RRI,Adrianto, warga Dusun Dresel, Desa Oro Oro Ombo, juga mengalami patah tulang. Dia terjatuh dari atap rumahnya waktu ingin membetulkan genteng rumahnya yang porak-poranda diterjang angin.

Bandi, 45,warga RT 3/9, Dusun Dresel,Desa Oro Oro Ombo bercerita, dia baru mengetahui bahwa rumahnya hancur sekitar pukul 08.30 WIB.Waktu itu dia baru pulang dari Pasar Batu untuk belanja.“Tadi pagi belum ada tanda-tanda ada pohon yang akan roboh.Waktu saya masih di pasar,diberi tahu tetangga bahwa rumah saya sudah rusak karena tertimpa pohon galitus,”urai Bandi. Masih untung saat angin mengamuk, istri dan keluarga lainnya sedang ada di bagian belakang rumah.

Jadi saat rumah bagian depan roboh, mereka selamat.“Istri dan mertua saya, Bu Warti, sedang di dapur mempersiapkan masakan. Ibu saya sampai sekarang masih shockkarena mengetahui rumahnya hancur,” ungkap Bandi. Sementara itu, di Kabupaten Tuban angin puting beliung juga mengamuk dan mengakibatkan 5 rumah roboh dan 145 rumah rusak berat. Masih untung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.Namun,kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Angin kencang disertai hujan deras itu melanda Desa Beji,Tasikharjo, dan Socorejo,Kecamatan Jenu.

Kuatnya sapuan angin membuat apa saja yang dilaluinya porak-poranda. Keganasan angin juga merobohkan pohon-pohon besar dan merusak fasilitas umum. Hingga siang kemarin warga masih berlindung di lokasi yang aman dan belum berani memperbaiki rumah mereka yang roboh atau rusak berat. Menurut Kapolsek Jenu AKP Murni,angin kencang disertai hujan deras itu mulai menerjang kawasan Kecamatan Jenu,Kabupaten Tuban, sejak Rabu (12/1) sekitar pukul 05.00 WIB.

“Belum ada laporan korban jiwa.Namun,sedikitnya tiga desa yang tersapu angin,”tuturnya. Dari data sementara, angin puting beliung menerjang Desa Beji, Tasikharjo, dan Socorejo. Rinciannya, untuk Desa Beji terdapat 1 rumah roboh dan 25 rumah rusak. Di Desa Tasikharjo dilaporkan ada 4 rumah roboh dan 22 rumah rusak berat. Terakhir, untuk Desa Socorejo, tercatat 100 rumah rusak berat. Rata- rata rumah warga rusak berat pada bagian atapnya.

Genteng berhamburan dan berserakan di tanah. Sementara dinding dari kayu jati atau sasak jebol. Murni mengatakan, jumlah rumah warga yang roboh atau rusak berat kemungkinan bertambah. Sebab, sejumlah desa belum memberikan laporan. Ini termasuk di Desa Mentoro yang berlokasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Awar-awar. “Kami masih menunggu data lengkapnya berikut jumlah kerugian materi yang ditimbulkan.Sebab, sejumlah aparat terkait masih melakukan pendataan,”tandasnya.

Di Kabupaten Tuban, sebuah tower telepon selular yang berada di Desa Pabean, Kecamatan Tambakboyo, Tuban, Jatim, Rabu roboh diterjang angin kencang dan menimpa bangunan gedung SMP Al Islam 45 di desa setempat. “Kejadian angin kencang terjadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB,” kata anggota Polsek Tambakboyo, Tuban,Aipda Imam Isnanto.

Tower yang roboh tersebut, hingga kemarin sore belum diperbaiki. Lokasi sekolahan yang tertimpa tower yaitu gedung perpustakaan, ruang guru dan ruang koperasi mengalami kerusakan yang cukup parah. Akibatnya,kegiatan proses belajar mengajar,dihentikan sementara. Menurut Kepala Sekolah SMP Al Islam 45,Wasiat,kerugian akibat rusaknya sejumlah bangunan sekolahan tersebut, mencapai Rp600 juta lebih.

Sementara ini, pihak sekolah masih melakukan inventaris secara rinci, daftar kerusakan akibat tertimpa tower telepon selular. Sementara itu, meski tidak ada hujan,angin puting beliung juga menerjang kawasan Kabupaten Jember, Situbondo dan Lumajang.Di Kabupaten Jember angin kencang itu menerjang kawasan perkebunan tepatnya di Dusun Widodaren Desa Badean Kecamatan Bangsalsari.

Di sana ratusan pohon karet dan sengon tumbang. Selain itu angin juga memporak-porandakan gedung pertemuan dan atap pabrik pengolahan karet dan kopi Perbenunan Widodaren milik PT LDO Group. Sementara di Lumajang, tepatnya di di jalan raya Lumajang-Jember dan Kecamatan Randuagung,angin kencang itu juga membuat ratusan pohon sengon tumbang. Bahkan, pohon sloben juga ada yang menimpa truk tanpa muatan hingga rusak. Menurut salah seorang karyawan PT LDO, Suwignyo, angin lesus itu menerjang kemarin sore.

“Angin sangat kencang sekali.Bahkan lampu PLN padam karena ada kabel yang putus setelah kayu roboh dan menimpa jaringan utama, warga banyak yang ketakutan,”kata Suwignyo. Selain itu, puluhan rumah dinas karyawan pabrik karet dan kopi mengalami kerusakan pada bagian atap.Tidak hanya itu,kondisi pabrik pengolahan karet dan kopi pada bagian atap juga mengalami kerusakan karena beberapa lembar atap seng beterbangan.

Sementara Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Edi Budi Susilo langsung berkoordinasi dengan pihak camat yang lokasinya terkena bencana puting beliung.“Kita sudah kontak dengan camat untuk mengatasi itu. Sampai saat ini tidak ada korban jiwa,namun kerusakan terjadi pada tanaman pohon dan beberapa rumah serta gedung pabrik,”katanya. Angin puting beliung juga menerjang Kabupaten Situbondo.

Disana terdapat tiga kecamatan yang disapu angin puting beliung yakni Mangaran, Jatibening dan Sumber Malang. Angin lesus itu merusak 57 rumah warga karena tetimpa pohon tumbang. Akibat angin ini, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Malang, Rahmatulloh Adji menyebutkan tiupan angin memiliki kecepatan lebih dari 30 km/jam.

“Tiupan angin kencang ini dipicu oleh adanya tekanan udara rendah di selatan Samudera Hindia. Tiupan angin juga membawa material hujan,sehingga warga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan,”ujarnya. Dia memperkirakan tiupan angin kencanginiakanterjadiantara3-5hari ke depan. Selain di daratan, tiupan angin kencang juga terjadi di laut, sehingga memicu kenaikan tinggi gelombang laut hingga mencapai 4 meter yang tentunya sangat membahayakan bagi nelayan yang melaut.

Sementara itu di Kabupaten Sumenep, pasca terjangan angin puting beliung menerima banyak laporan tentang kerusakan bangunan milik warga setempat. Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial Sumenep, Arif Santoso, menjelaskan, pihaknya menerima laporan kerusakan rumah maupun kandang sapi milik warga akibat diterjang angin kencang pukul 04.00 WIB. “Sejak pagi-siang,kami terus menerima laporan secara lisan melalui telepon genggam,baik dari perangkat desa maupun camat, terkait angin kencang yang merusak rumah warga,” katanya.

Untuk sementara sesuai laporan yang diterimanya, angin kencang tersebut merusak sejumlah bangunan milik warga di beberapa desa di tujuh kecamatan yakni Lenteng,Talango, Rubaru, Dungkek, Batang Batang,Manding,dan Ganding.“Namun, ada kemungkinan angin kencang tersebut merusak aset milik warga di luar tujuh kecamatan itu.Kami masih berada di lapangan,”ujarnya.

Arif mengemukakan,dia dan sejumlah stafnya bersama anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumenep berbagi tugas mendata kerusakan aset milik warga akibat angin kencang yang terjadi pada Rabu pagi. (Maman AS/ M Roqib/P Juliatmoko/ant/foto:ari/dan/ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your Comment. Thanks

ARTI LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Kabupaten Tuban memiliki lambang daerah yang dijadikan identitas diri. Disetiap gambar dari lambang kabupaten Tuban memilik pengertian masing masing. Dalam satu keutuhan akan menjadi ciri khusus (identitas) maupun cita0cita luhur Kabupaten Tuban.


ARTI PADA LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Lambang kabupaten Tuban terbagi atas 8 bagian yaitu :

1. Bentuk Perisai Putih yang bersudut lima

Dengan jiwa yang suci murni dan hati yang tulus iklas masyarakat Tuban menjunjung tinggi Pancasila. Sekaligus merupakan perisai masyarakat dalam menghalau segenap rintangan dan halangan untuk menuju masyarakat adil dan makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kuda Hitam dan Tapal Kuda Kuning

Kuda hitam adalah kesayangan Ronggolawe, pahlawan yang diagungkan oleh masyarakat Tuban karena keikhlasannya mengabdi kepada negara, watak kesatriannya yang luhur dan memiliki keberanian yang luar biasa. Tapal kuda Ronggolawe berwarna kuning emas melingkari warna dasar merah dan hitam melambangkan kepahlawanan yang cermelang dari Ronggolawe.

3. Gapura Putih

Melambangkan pintu gerbang masuknya Agama Islam yang dibawakan oleh “Wali Songo” antara lain Makdum Ibrahim yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, dengan itikat yang suci murni dan hati yang tulus ikhlas, masyarakat Tuban melanjutkan perjuangan yang pernah dirintis oleh para “Wali Songo”.

4. Bintang Kuning bersudut lima

Rasa Tauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memancar didada tiap-tiap insan rakyat Tuban memberikan kesegaran dan ketangguhan iman, dalam berjuang mencapai cita-cita yang luhur.

5. Batu hitam berbentuk umpak dan pancaran air berwarna biru muda

Menunjukan dongeng kuno tentang asal kata Tuban. Batu hitam berbentuk umpak ialah Batu-Tiban dari kata ini terjadilah kata Tuban. Pancaran air atau sumber air ialah Tu-Banyu (mata ir) menjadi kata Tuban.

6. Pegunungan berwarna hijau, daun jati dan kacang tanah

Tuban penuh dengan pegunungan yang berhutan jati dan tanah-tanah pertanian yang subur dengan tanaman kacang tanah. Pegunungan berwarna hijau mengandung arti masyarakat Kabupaten Tuban mempunyai harapan besar akan terwujudnya masyarakat yang adil makmur yang diridloi Tuhan Yang Maha Esa.

7. Perahu emas, Laut biru dengan gelombang putih sebanyak tiga buah.

Sebelah utara Kabupaten Tuban adalah lautan yang kaya raya, yang merupakan potensi ekonomi Penduduk pesisir Kabupaten Tuban. Penduduk Pesisir utara adalah nelayan-nelayan yang gagah berani. Dalam kedamaian dan kerukunan masyarakat Daerah Kabupaten Tubanuntuk membangun daerahnya menghadapi tiga sasaran yaitu:
1. Pembangunan dan peningkatan perbaikan mental dan kerohanian.
2. Pembangunan ekonomi.
3. Pembangunan Prasarana yang meliputi jalan-jalan, air dsb.

8. Keterangan angka

1. Lekuk gelombang laut sebanyak 17 melambangkan tanggal 17.
2. Lubang tapal kuda berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.
3. Daun dan biji jati melambangkan angka 45.
dengan demikian masyarakat Kabupaten Tuban menjnjung tinggi hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia. Semangat Proklamasi menjiwai perjuangan dan cita-cita masyarakat Kabupaten Tuban.

Di Kesempatan kali ini kami mencoba memposting tentang tempat wisata di Kabupaten Tuban

A. Goa Akbar

Goa akbar adalah salah satu tempat wisata yang cukup popouler di kabupaten tuban,tempatnya yang cukup strategis,yang tepatnya terletak di pinggir pasar baru tuban,sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kesana,bukan hanya keelokan pemandangan(arsitektur batu,keindahan panorama dll) tapi juga karena tiket masuknya yang murah(Kurang dari 5ribu perak)

B.MAKAM SUNAN BONANG

Makam sunan adalah tempat wisata yang sangat sering di kunjungi oleh wisatawan atau warga tuban khususnya Umat islam karena selain untuk menikmati panorama yang ada di sekitarnya,juga merupakan tempat untuk berziarah,dan selain itu kita juga bisa membeli segala peralatan sholat disana

C. AIR TERJUN NGLIRIP

Tempat ini merupakan tempat wisata di tuban yang berada di kecamatan singgahan lokasinya yang dekat hutan dan memiliki pemandangan yang luar biasa indahnya menjadi daya tarik tersendiri di air terjun nglirip ini,selain itu di sini juga tidak di pungut biaya alias gratisssss.

D. MASJID AGUNG TUBAN

Masjid agung merupakan masjid yang terbesar di kabupaten Tuban selain digunakan untuk tempat beribadah juga bisa di gunakan untuk tempat singgah sementara bagi wisatawan dari luar kota,masjid ini lokasinya dekat alon-alon dan berdampingan dengan Makam Sunan Bonang,sehingga sering di sebut ‘Tiga Serangakai’ wisata Tuban.

E. KLENTENG KWAN SING BIO

Di Tuban juga ada Klenteng Kwan Sing Bio,Klenteng tersebut merupakan klenteng terbesar di Asia Tenggara jadi tidak mengherankan jika klenteng tersebut sangat banyak di kunjungi berbagai macam wisatawan,klenteng ini mempunyai keunikan antara lain adalah simbolnya,dimana umumnya simbol klenteng itu naga tapi klenteng Kwan Sing bio justru mempunyai simbol Kepiting,lokasinya yang menhadap ke laut juga mempunyai daya tarik tersendiri.

F. PEMANDIAN BEKTIHARJO

Bektiharjo merupakan salah satu wisata yang terletak di kecamatan semanding tuban,tempat ini banyak di minati oleh para remaja yang ada di wilayah tuban bahkan sampai di luar tuban karena selain digunakan sebagai tempat refreshing juga sebagai tempat Untuk pacaran,dan bektiharjo juga memiliki tempat pemandian yang cukup besar,mulai dari anak-anak sampai orang yang udah bau tanah atau alias udah kakek-kakek bisa kesana.

G. GOA NGERONG

Goa ngerong merupakan wisata yang terletak di kecamatan rengel alias tempat yang cukup tinggi dari kabupaten tuban tapi meskipun lokasinya agak tinggi kecamatan ini sering terkena banjir(Menurut teman kami rIski Toha),kadang – kadang wista ini sepi karena terhalang banjir,meskipun begitu tempat ini masih Eksis untuk menarik para wisatawan karena pemandanganya yang sangat indah(Tapi berhati-hatilah konon kalau ada seseorang yang mengambil ikan dari sana akan terkena kutukan 100tahun atau bisa-bisa anda Turex alias tidak laku kawin.

Category List

MARDIYAN RONGGOLAWE. Diberdayakan oleh Blogger.
PEMERINTAHAN

Kabupaten Tuban terdiri dari 19 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Widang Sedangkan Kota Tuban sendiri terdiri dari 17 kelurahan yaitu :Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan, Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon, Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, Panyuran

WISATA DAN CINDERAMATA

Di kota Tuban kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata, di antaranya Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang,Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip,Goa Suci,Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun (batikgedog) dengan motif yang sangat khas. Motif khas ini juga bisa kita temui dalam bentuk kaos, baju wanita, dan selendang. Disamping itu ada juga cinderamata berupa miniatur tempat berjualan Legen (minuman khas tuban) yang disebut "ONGKEK". Bentuknya seperti tempat berjualan Soto tetapi terbuat dari bambu. Miniatur ini banyak dijual di toko yang menjual oleh-oleh khas Tuban. Selain itu, Tuban juga terkenal sebagai kota Tuak (atau toak dalam bahasa lokal). Tuak adalah cairan (legen)dari tandan buah pohon lontar (masyarakat menyebutnya uwit bogor) yang difermentasikan sehingga sedikit memabukkan karena mengandung alkohol. Sedianya legen dibuat menjadi gula jawa, atau dapat juga langsung diminum sebagai minuman yang menyegarkan dan tentu saja, tidak memabukkan, selain itu buah dari pohon lontar (ental atau siwalan ) ini juga bisa dimakan dan berasa manis serta kenyal.

ASAL-USUL

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata 'Tubo' atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

GEOGRAFI

Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo

SUKU BUDAYA

Tuban mayoritas Suku Budayanya adalah Suku Jawa dan minoritas diantaranya adalah suku lain, seperti suku Madura, suku cina, suku Kalimantan, dll. Kebudayaan asli Tuban beragam, salah satunya adalah sandur. Budaya lainnya adalah Reog yang banyak ditemui di Kecamatan Jatirogo.

PENDIDIKAN

Kualitas Pendidikan di Tuban tergolong sangat baik. Terbukti dengan adanya 3 sekolah yang bertaraf internasional, antara lain, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban, dan SMK Negeri 1 Tuban,SMP Negeri 3 Tuban serta puluhan SMP dan SMA yang bertaraf Nasional. Menurut rencana, ada 1 SD yang akan bertaraf internasional, yakni SD Negeri 1 Kebonsari dan 2 SMP, yakni , SMP Negeri 5 Tuban, dan SMP Negeri 1 Rengel. Berbagai event lomba di juarai oleh pelajar Tuban. Banyak diantaranya adalah sekolah yang berkecimpung dalam dunia Karya Ilmiah Remaja, diantaranya adalah MTsN Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 4 Tuban, SMP Negeri 6 Tuban, SMP Negeri 7 Tuban, SMP Negeri 1 Rengel, SMP Negeri 1 Jenu, SMP Negeri 1 Jatirogo, SMP Negeri 1 Singgahan,SMA Negeri 3 Tuban,SMA Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 2 Tuban, MAN TUBAN, dll. Selain Universitas Sunan Bonang ada institut pendidikan tinggi baru, yaitu Universitas Ronggolawe, yang pada awalnya dikenal sebagai IKIP PGRI TUBAN di Jalan Manunggal. Jurusan bahasa Inggris dari institut ini telah kerjasama dengan sebuah organisasi sukarela Inggris yang bernama Voluntary Service Overseas sejak tahun 1989. Setelah tiga sukarelawan, organisasi lain, yaitu Volunteers in Asia yang berasal dari Amerika Serikat meneruskan tradisi ini dengan mengekspos mahasisiwa serta dosen yang kurang sempat berlatih bahasa sehari-hari. Ketua jurusan Bapak Agus Wardhono telah menjadi doktor (S-3) dalam bidang Linguistik Inggris di Universitas Negeri Surabaya.

DAERAH VITAL KOTA TUBAN

Sebagai Kabupaten, Tuban memiliki tempat penting seperti Kantor Bupati Tuban, Pendopo Kridho Manunggal (yang pernah dirusak dan dibakar massa), Kantor DPRD, Masjid Agung Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dll.

TUBAN TEMPOE DOELOE

Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.

TUBAN PADA MASA PENYEBARAN AGAMA ISLAM

Tuban tidak hanya menjadi tempat penting pada masa Kerajaan Majapahit, namun Tuban juga menjadi tempat penting pada masa penyebaran Agama Islam. Hal tersebut dikarenakan Tuban berada di pesisir Utara Jawa yang menjadi pusat Perdagangan arab, dll yang sedang menyebarkan Agama Islam. Hal ini juga berkaitan dengan kisah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah putra dari Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin. Lama-kelamaan, perbuatan tersebut diketahui oleh ayahanda Sunan Kalijaga dan diusir dari Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut. Sesaat kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba. Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan. Namun, Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan menyemburkan air. Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas. Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu. Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun. setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.

TUBAN PADA MASA PENJAJAHAN

Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah.

TUBAN MASA KINI

Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.

Tuban Merupakan Kota Semen pada masa sekarang, Semen Gresik yang terkenal besar di Indonesia pada masa sekarang juga beroperasi dan mendirikan pabrik di daerah Tuban. Selain itu di Tuban juga terdapat beberapa industri skala internasional, terutama dibidang Oil & Gas. Perusahaan yang beroperasi di Tuban antaralain PETROCHINA (di kecamatan Soko) yang menghasilkan minyak mentah, serta ada juga PT. TPPI & PERTAMINA TTU (di kecamatan Jenu)

Untuk pendidikan Tuban tidak kalah dengan daerah lain dipulau jawa, sudah sangat sedikit masyarakat Tuban yang buta huruf bahkan tinggal seberapa persennya, untuk pendidikan rata-rata masyarakat sudah mencapai pendidikan SMA.

H. MUSEUM KAMBANG PUTIH

Museum kambang Putih merupakan satu-satunya museum yang berada di kabupaten tuban,Lokasinya yang sangat strategis alias di tengah kota Tuban lebih tepatnya lagi bersebelahan dengan alon-alon,masjid agung,dan makam sunan bonang cukup ramai di kunjungi penduduk setempat dan juga wisatawan dari luar kota,di museum kambang putih kita akan menemukan sejarah-sejarah jaman dahulu yang berada di Kabupaten Tuban.

Ads 468x60px

  • Code Test

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...

Bookmark Us

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Featured Posts Coolbthemes

Search Box

 
© Copyright 2010-2011 apakabartuban All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.