Photobucket

Bongkar Makam di Sunan Bonang, Ditemukan Dua Jenazah Utuh

Senin, 25 Juli 2011 | 0 komentar

Makam Sukran dan Muzakir di areal makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur. Ketika dipindah untuk perluasan makam, jenazah mereka masih dalam keadaan utuh.


TUBAN - Renovasi dan perluasan makam Sunan Bonang di Tuban menyisakan peristiwa langka. Saat beberapa makam dibongkar, ternyata ada dua jenazah utuh.

Di sekitar makam Sunan Bonang memang terdapat banyak makam kiai atau masyarakat luas. Karena perluasan membutuhkan lahan, maka beberapa makam di dekat makam Sunan Bonang dipindahkan.

"Ternyata ada dua jenazah yang kondisinya masih utuh. Dua jenazah itu atas nama Muzakir dan Sukran," kata salah satu juru kunci makam Sunan Bonang, Abdul Muchith.

"Ya, kami tak tahu kenapa bisa begitu. Tapi, biasanya orang suci jenazahnya dilindungi Tuhan dan dalam keadaan utuh. Amalan Muzakir memang bagus semasa hidup. Dia adalah guru mengaji," tambahnya.

Utuhnya dua jenazah itu sempat membuat geger masyarakat sekitar. Beberapa peziarah yang mengetahui cerita itu, sering menyempatkan diri mendoakan arwahnya, atau sekadar melihat makamnya yang kini tetap dekat dari makam Sunan Bonang. (kompas.com)

Pabrik SG Tuban IV Beroperasi Akhir Tahun 2011

Minggu, 24 Juli 2011 | 0 komentar

PABRIK Semen Tuban IV, bakal dioperasikan akhir tahun 2011. Nantinya, pabrik yang bernilai investasi Rp 3,5 triliun itu, bakal menghasilkan semen 2,5 juta ton per tahun.

Direktur Utama PT Semen Gresik (persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan dengan beroperasinya Pabrik Semen Tuban IV maka total kapasitas produksi pabrik semen yang berada di Tuban Jatim sebanyak 9-10 juta ton per tahun.

“Dibangunnya pabrik semen yang baru di Tuban, untuk menambah kapasitas produksi perusahaan,” kata Dwi Soetjipto, Minggu (24/7/2011).

Diakui Dwi Soetjipto, pelaksanaan pembangunan Pabrik Semen Tuban IV dikerjakan dengan konsep sewa kelola. Semen Gresik selaku pemilik proyek sebelumnya telah membentuk tim khusus, terkait dengan pelaksanaan pembangunan ini.

Disinggung mengenai konsumsi semen dalam negeri, terkait dengan akan beroperasi Pabrik Semen Tuban IV. Dijelaskan Dwi Soetjipto, diperkirakaan konsumsi semen di tanah air meningkat. Hal ini terkait dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur dan properti.

“Saya prediksi kebutuhan semen akan terus meningkat. Sehingga, banyak kompetitor baru seperti China yang saat ini serius menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di sektor industri semen,” tuturnya.

Banyaknya pemain baru di sektor industri semen, lanjut Dwi Soetjipto, diperkirakan juga pada 2015 produksi semen di tanah air akan over supply. Sebab, pada tahun itu kebutuhan semen hanya sebesar 56 juta ton per tahun.

Akumulasinya, semua produsen tidak hanya Semen Gresik Group (SMGR) menggenjot produksinya sehingga kapasitas produksi membengkak menjadi 70 juta ton per tahun.  “Kapasitas semen dalam negeri kemungkinan over supply bisa saja terjadi mengingat saat ini sudah mulai banyak investor asing melirik Indonesia sebagai home based industri semen,” ujarnya. (surya Online)

Sunan Bonang, Sengketa Jenazah dan Makam

Sabtu, 23 Juli 2011 | 0 komentar

Beberapa pekerja sedang melakukan pemasangan tiang pancang dalam rangka perluasan makam Sunan Bonang.

TUBAN --  Rebutan atau sengketa mewarnai kisah Sunan Bonang, salah satu anggota Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Dari cerita masyarakat, jenazahnya sempat diperebutkan. Kini, perluasan makamnya di Tuban juga diwarnai sengketa.

Ada empat versi letak makam Sunan Bonang yang diperkirakan meninggal pada 1525. Empat versi itu adalah di Desa Bonang (Rembang), Pulau Bawean, Desa Singkal (Kediri), dan Tuban.

Konon, menurut cerita yang berkembang di masyarakat, ada salah satu murid Sunan Bonang dari Madura yang ingin membawa jenazahnya ke Madura. Namun, dia hanya bisa membawa kain kafan. Di perjalanan, banyak orang mendengar ada yang membawa jenazah Sunan Bonang dan kemudian memperebutkannya. Kemudian, jenazah atau kain kafan itu dikubur di Tuban.

Saat mengunjungi makam yang berada di Tuban, Jawa Timur, itu, Tim Gowes Jurnalistik: Pantau Jalur Mudik 2011 juga mendengar kisah sengketa. Kali ini, sengketa soal renovasi makam yang dimulai pada 2008 itu.

Diharapkan, renovasi itu selesai pada 2010. Namun, hingga Juli 2011, pembangunan masih berlangsung.

Menurut salah satu juru kunci makam Sunan Bonang, Abdul Muchith, pembangunan ini molor karena beberapa ahli waris protes sebab makam leluhur mereka dipindahkan demi perluasan.

"Namun, sekarang sepertinya sudah diselesaikan. Maka dari itu, pembangunan dilanjutkan kembali," katanya.

Menurut para pekerja renovasi, mereka memperluas area makam menjadi 22 x 22 meter. Area makam sebelumnya hanya 9 x 9 meter. Makam itu akan ditutup atap dengan sembilan tiang yang tingginya sembilan meter.

Makam Sunan Bonang termasuk menjadi tempat tujuan para peziarah yang umumnya beragama Islam. Pada musim mudik, banyak pemudik yang menyempatkan datang ke makam ini. Selain berwisata, mereka juga mendoakan Sunan Bonang.

Masih ada jejak Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam di Tuban. Peninggalan itu berupa masjid dan tempat wudlu dari batu yang sampai sekarang masih ada. (kompas.com)

Tiga Bulan Ini, Warga Tuban Diberi Jatah Raskin ‘Apek’ dan Jamuran

Rabu, 20 Juli 2011 | 0 komentar

Ilustrasi
WARGA miskin di wilayah Kabupaten Tuban harus lebih bersabar. Beras bantuan program pengentasan kemiskinan yang ditebus Rp 1.600 per kilogramnya berbau ‘apek’. Sehingga warga masih perlu mencampurkan beras yang berkualitas setingkat di atasnya agar layak konsumsi.

“Ya sudah namanya bantuan mau apalagi, diterima saja,” tutur Ny. Darmi, warga Desa
Sugihan Kecamatan Jatirogo.

Bukti menurunnya kualitas beras miskin (raskin) sejak tiga bulan ini, tutur warga, ternyata tidak hanya itu. Selain warnanya yang sudah tidak putih cerah dan bentuknya juga tidak utuh lagi. Bahkan, informasi dari warga desa lainnya, terlihat sudah seperti berjamur.

“Sudah ngempel-ngempel. Dan menirnya (butiran beras  kecil-kecil) banyak,” tutur warga Desa Wangi kecamatan yang sama.

Salah seorang petugas dari kantor kecamatan yang terlihat ikut menyaksikan proses penurunan beras dari truk mengaku tidak tahu menahu soal turunnya kualitas bahan makanan pokok ini.

“Saya hanya ngecek apakah jumlah beras utuh sampai di tempat,” tutur petugas yang juga mengaku risau munculnya keluhan warga masyarakat soal ini.(jan/LI-07)

Bupati Tuban Borong Tuak

Senin, 18 Juli 2011 | 0 komentar

TUBAN - Aksi unik dilakukan Bupati Tuban H Fathul Huda untuk menyiapkan warganya menghadapi Bulan Suci Ramadan. Bupati yang baru sebulan dilantik itu mengerahkan aparat kepolisian, TNI dan satpol PP untuk merazia para penjual tuak.

Beda dengan hari-hari biasa, razia tuak kali ini, Sabtu (16/7), tidak merugikan pedagang, karena atas perintah Fathul, tuak itu diganti rugi, sebarapa pun jumlah tuak yang disita. Diduga, akibat razia tuak yang dilakukan malam Minggu ini bakal menyebabkan para penggemar minuman yang diambil dari pohon siwalan ini membatalkan acara minum-minum.

Razia kemarin dilakukan di beberapa penjual yang terdapat di seantero Kabupaten Tuban yang diketahui menyediakan minuman keras tradisional ini. Hasilnya, 482 liter tuak disita aparat. Setelah dihitung berapa liter tuak yang dirampas, para pedagang mendapatkan ganti rugi. Memang tidak banyak yang harus dibayar, karena di Tuban, seliter tuak dijual Rp 200.

“Dalam razia ini, kita mengamankan 482 liter tuwak dari 12 titik lokasi,” ungkap Kapolsek Kota Tuban AKP Yani Susilo usai razia.

Lalu, dari mana uang pengganti rugi itu? Ternyata dana untuk itu dirogoh dari kantong Fathul Huda sendiri. “Sedangkan untuk penjualnya mendapatkan ganti rugi sesuai dengan jumlah barangnya. Dibayar dengan uang pribadi Bupati,” kata Yani.

Namun pemberian ganti rugi itu bukan berarti akan bertindak lebih murah hati lagi dan tidak tegas. Kata AKP Yani, semua pedagang yang kena razia itu dilarang menjual tuak lagi, khususnya selama Ramadan yang dimulai akhir bulan ini.

“Razia ini memang tujuannya untuk memberi peringatan kepada para penjual towak supaya tidak berjualan selama bulan Ramadhan. Ini demi menjaga situasi kondusif selama puasa. Kalau sudah mendapat peringatan dan mereka tetap berjualan, maka kita akan menindak tegas,” imbuh kapolsek.

Terpisah, Agus Riza Habibi, pengasuh Pondok Pesantren As Shomadiyah ketika diminta komentarnya terkait razia model baru ala Bupati Huda ini menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung upaya-upaya memberantas peredaran minuman keras di Tuban.

“Dengan diberi ganti rugi seperti itu, saya juga sangat mendukung. Dengan demikian, pedagang tidak merasa dirugikan meski telah terkena razia. Apalagi, para pedagang towak itu rata-rata adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah,” kata Riza.

Namun, pihanya berharap supaya Bupati baru tidak hanya membersihkan para pedagang, melainkan juga produsennya. “Tuak kan dari pohon Siwalan, mestinya bisa diberi sosialisasi kepada semua warga supaya tidak memanfaatkan pohon tersebut guna memproduksi tuak, tapi mengoptimalkan buah siwalan dan legen yang jelas tidak memabukkan,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Riza itu.

Dan selain membersihkan penjualan tuak, pihaknya sangat berharap Bupati baru bisa dengan tegas mengambil kebijakan untuk menertibkan semua tempat-tempat maksiat yang ada. Seperti banyaknya tempat-tempat hiburan dan warung-warung yang terkenal sebagai pusat peredaran minuman keras lain yang lebih mahal dan berbahaya. Jika terhadap tempat-tempat tersebut Bupati bersedia mengeluarkan uang pribadinya untuk memberi ganti rugi, tentunya butuh ratusan juta rupiah.

Tak kalah penting, bagi Guz Riza, secepatnya menindak tempat-tempat prostitusi yang ada di Tuban. Pasalnya, selain peredaran minuman keras, di tempat-tempat itu juga menyediakan layanan mesum yang sudah sangat membahayakan.

“Artinya, kalau memang mau bersih-bersih, jangan hanya yang kecil saja. Tapi, harus semua lini diperhantikan dan dibersihkan,” harapnya. (ufi/surya.co.id)

Jatim akan Bangun Dua Jalan Tol Baru, Gresik-Tuban, Sidoarjo-Pasuruan

Jumat, 15 Juli 2011 | 0 komentar

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur menawarkan kepada investor Cina untuk membangun dua jalan tol baru di wilayahnya. Dua tol tersebut akan menghubungkan Gresik-Tuban dan Gempol (Sidoarjo)-Pasuruan.

“Ada tiga perusahaan dari Cina yang berminat mengembangkan infrastruktur di bidang kereta api dan jalan tol, “ ungkap Kepala Badan Penanaman Modal Pemerintah Provinsi Jatim, Warno Harisasono, Kamis (14/7).

Menurut Warno, ketiga investor dari Cina tersebut masih menjajaki kerjasama dalam pembangunan jalan tol. Ketiganya telah menyatakan minat yang tertuang dalam surat kesepakatan. “Intinya mereka minat mendanai karena dari sisi komersial jalan itu sangat menarik, “ ungkapnya.

Dalam kerjasama tersebut, Pemprov Jatim bertugas menyiapkan lahan. Pemprov juga perlu menyiapkan pembangunan rel kereta api yang bakal dibangun hingga Bandara Juanda. “Investor juga minta membangun jalan kereta api Gubeng-Juanda. Kalau ini inisiatif dari Pemprov Jatim, “ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim, Gentur Gentur Sandjoyo Prihantono mengungkapkan ketertarikan investor Cina untuk membangun jalan tol karena berada di sekitar kawasan industri. Hanya saja, penyediaan lahan untuk jalan tol tersebut akan memakan waktu relatif lama.

Nilai investasi untuk tol Gempol-Pasuruan, ungkapnya, mencapai Rp 1,5 triliun. Nilai itu kemungkinan akan naik lagi pada tahun depan. Sementara, nilai investasi jalan tol Gresik-Tuban masih dalam perhitungan. (REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA)

Apresiasikan Seni, Pelukis Tuban Kolaborasi dengan Pemusik Kafe

Kamis, 14 Juli 2011 | 1 komentar

DUA PELUKIS asal Tuban, Moekhlis Zahedy dan Taufik Ruman mengundang perhatian banyak orang. Mereka tidak memilih tempat tenang saat melukis. Malah, mereka berdua enjoy di sela-sela lantunan musik. Tontonan unik itu terjadi di sebuah kafe di jalur Tuban-Semarang. ‘’Saya merasa lebih bersemangat,’’ ujar Taufik Ruman.

Dia mengaku, sama sekali tidak terganggu dengan para pengunjung kafe yang sesekali melihat dari dekat bagaimana dia melukis. Bahkan, dia pun tidak segan-segan meletakkan kuasnya demi ngobrol dengan pengunjung.

Terkadang, seniman ini sempat menoleh dan berteriak kepada Mas Yanto, musisi pengiring dari acara yang berfokus pada warna musik jazz. ‘’Ajib nda (bagus mas-red),’’ teriaknya.
Tak beda dengan pelukis satunya, Moekhlis Zahedy. Dia tampak mondar-mandir melihat hasil lukisannya dari tempat-tempat yang agak jauh. Rupanya, lampu yang temaram di malam hari mengurangi daya lihatnya untuk memilih pewarnaan yang pas.

Dia pun masih sempat menyapa pengunjung kafe yang kenal dengan dirinya. ‘’Sudah pantas apa nggak komposisi warnanya,’’ katanya sambil mondar-mandir.Keduanya memang sedang melukis sosok wanita, dengan berbagai warna mapun pose. Gaya dekoratif dan ekspresif tampak tegas mewarnai lukisan dengan ukuran kanvas besar yang dibuatnya tersebut. Obyek wanita ternyata juga berhasil membius para pengunjung untuk berdekat-dekat dengan akitivitas dua seniman tersebut.

Kepada LIcom, dia mengaku, juga berperan sebagai 'bintang' di aktivitas hiburan di kafe tersebut. Menurutnya, apapun yang dilakukan para pengunjung saat itu merupakan apresiasi terhadap aktivitasnya.
‘’Kami malah sempat diskusi dengan pengunjung yang mampir ke kafe. Apalagi, mereka ada yang juga dosen bidang seni. Jadi ternyata bermanfaat juga,’’ tutur Taufik sambil menikmati kopinya.

Rina, penanggung jawab kafe mengaku kebingungan menjawab ketika ditanyakan model acara tersebut. Menurutnya, acara seperti ini langka. ‘’Biasanya kan musik sendiri, lukis sendiri. Kalau kedua jenis seni ini bergabung ya terlihat lebih menarik saja,‘’ tuturnya. (JAN/LI-10)

PSB Online Tuban Dibobol Hacker?

Kamis, 07 Juli 2011 | 0 komentar

TUBAN -- Penerimaan siswa baru (PSB) Kabupaten Tuban mengalami kerusakan jaringan sehingga sulit diakses. Ada dugaan kerusakan tersebut disebabkan ulah peretas.

"Kerusakan jaringan PSB on line yang dikelola Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Tuban di-hack pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Tuban Sutrisno, Rabu (6/7) pagi.

Sutrisno berharap oknum yang melakukan sabotase itu terketuk hatinya dan tidak lagi mengganggu PSB on line.

Beberapa hari ini program menelan dana senilai Rp200 juta ini mengalami kendala saat para siswa mengakses pendaftaran melalui sistem daring ini.

Sebab, jaringan on line ini selalu hang saat para siswa ingin mengatahui hasil pengumumannya.

"Memang, ada trouble jaringan. Namun, kami terus berusaha untuk memperbaiki supaya masyarakat bisa mengakses kembali," jelas Sutrisno.

Menurutnya, pengumuman PSB akan dilakukan pada 8 Juli. Dan selama dua hari ini, pihaknya akan melakukan kroscek data. Yakni, pengolahan data anatara yang on line dan pendukungnya agar bisa disampaikan pada masyarakat. (YK/OL-10/MICOM) 

Meski Disebut Kota Industri, Sekolah Kejuruan Tak Diminati Masyarakat Tuban

Selasa, 05 Juli 2011 | 0 komentar


Pelajar di sekolah Tuban.

KABUPATEN TUBAN yang dijuluki sebagai kota industri ternyata tak menjamin warga setempat berminat terhadap pendidikan kejuruan. Padahal, bekal ilmu di sekolah kejuruan mempunyai peluang kerja yang sangat tinggi.

Kenyataannya, sekolah menengah umum (SMU) masih jadi idola bagi siswa lulusan lanjutan pertama. Angka ini terbukti dari pendaftaran secara online penerimaan siswa baru tahun 2011, hari kedua di Kabupaten Tuban. Dibandingkan dengan jumlah pendaftar di SMA-SMA/Negeri yang udah diluar batas pagu, jumlah  pendaftar di SMK Negeri baru 40 persen dari pagu yang ditetapkan.

Bahkan, untuk jurusan tertentu, misalnya kontruksi beton dan bangunan tak kurang dari 10 persen dari pagu. "Kalau tidak bisa masuk di SMA umum baru pilihan selanjutnya ke sekolah kejuruan,’’ tutur Eny, siswa yang tinggal di Kecamatan Widang.

Hal yang sama juga dikatakan Andi, siswa yang tinggal di Kecamatan Palang. Menurutnya, lulusan sekolah kejuruan juga sulit masuk kerja di perusahaan industri di Tuban.

Semakin bertambahnya jumlah SMAN baru di pelosok-pelosok kecamatan, diangga sebagai salah satu faktor munculnya kondisi tersebut. "Tentu saja semakin banyak pilihan. Umumnya masyarakat ya ingin praktis. Mungkin kalau pabrik tertentu membuka pelatihan keterampilan dengan kesempatan bisa bekerja disitu ya kejuruan itu yang ramai," ujar Agus, salah seorang guru. (JAN/LI-10/lensaIndonesia)

Kejuaraan Barongsay Kwan Sing Bio Pecahkan Rekor Muri

Jumat, 01 Juli 2011 | 0 komentar


Aryo saat memainkan Barongsay dalam perlombaan. 

TUBAN – Aryo Okta dan kedua rekannya berhasil memecahkan rekor Muri dalam kejuaraan tarian Naga dan Barongsay se-Indonesia yang digelar oleh Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, dalam menyambut ulang tahun Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1849. Jumat (1/7/2011).

Rekor Muri tingkat Nasional yang berhasil dipecahkan Aryo dan kedua rekannya adalah predikat sebagai pemain Barongsay termuda dalam kejuaraan Barongsay se-Indonesia yang digelar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Dalam perlombaan, Aryo memainkan kepala Barongsay bersama dua orang rekannya, Eko (12) dan Irvan (13) memainkan badan dan ekor Barongsay.

Sri Widayati, Manager Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan kepada Aryo dan kedua temannya sebagai pemain Barongsay termuda serta menyerahkannya secara simbolis kepada Gunawan Putra Wirawan, selaku Ketua Klenteng Tuban.

Ketika ditemui beberapa wartawan, Sri Widayati mengatakan, kedatangannya ke Tuban untuk memberikan penghargaan rekor Muri kepada pagelaran seni Barongsay terpanjang, dengan pemain terbanyak, yang dimainkan 87 personil di satu tempat.

“Sekaligus kami juga memberikan penghargaan rekor Muri kepada pemain barongsay tradisonal termuda yang diraih oleh Aryo dan teman – temanya,” ujarnya.

Sementara Alim Sugiantoro (Liem Tjeng Gie),  pengurus harian klenteng menambahkan, tujuan kegiatan ini digelar untuk menyiapkan bibit handal dalam olahraga Naga dan Barongsay di tingkat nasional maupun internasonal. (jurnalberita.com)

Kejuaraan Barongsay Kwan Sing Bio Pecahkan Rekor Muri

| 0 komentar


Aryo saat memainkan Barongsay dalam perlombaan. 

TUBAN – Aryo Okta dan kedua rekannya berhasil memecahkan rekor Muri dalam kejuaraan tarian Naga dan Barongsay se-Indonesia yang digelar oleh Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, dalam menyambut ulang tahun Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1849. Jumat (1/7/2011).

Rekor Muri tingkat Nasional yang berhasil dipecahkan Aryo dan kedua rekannya adalah predikat sebagai pemain Barongsay termuda dalam kejuaraan Barongsay se-Indonesia yang digelar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Dalam perlombaan, Aryo memainkan kepala Barongsay bersama dua orang rekannya, Eko (12) dan Irvan (13) memainkan badan dan ekor Barongsay.

Sri Widayati, Manager Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan kepada Aryo dan kedua temannya sebagai pemain Barongsay termuda serta menyerahkannya secara simbolis kepada Gunawan Putra Wirawan, selaku Ketua Klenteng Tuban.

Ketika ditemui beberapa wartawan, Sri Widayati mengatakan, kedatangannya ke Tuban untuk memberikan penghargaan rekor Muri kepada pagelaran seni Barongsay terpanjang, dengan pemain terbanyak, yang dimainkan 87 personil di satu tempat.

“Sekaligus kami juga memberikan penghargaan rekor Muri kepada pemain barongsay tradisonal termuda yang diraih oleh Aryo dan teman – temanya,” ujarnya.

Sementara Alim Sugiantoro (Liem Tjeng Gie),  pengurus harian klenteng menambahkan, tujuan kegiatan ini digelar untuk menyiapkan bibit handal dalam olahraga Naga dan Barongsay di tingkat nasional maupun internasonal. (jurnalberita.com)

ARTI LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Kabupaten Tuban memiliki lambang daerah yang dijadikan identitas diri. Disetiap gambar dari lambang kabupaten Tuban memilik pengertian masing masing. Dalam satu keutuhan akan menjadi ciri khusus (identitas) maupun cita0cita luhur Kabupaten Tuban.


ARTI PADA LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Lambang kabupaten Tuban terbagi atas 8 bagian yaitu :

1. Bentuk Perisai Putih yang bersudut lima

Dengan jiwa yang suci murni dan hati yang tulus iklas masyarakat Tuban menjunjung tinggi Pancasila. Sekaligus merupakan perisai masyarakat dalam menghalau segenap rintangan dan halangan untuk menuju masyarakat adil dan makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kuda Hitam dan Tapal Kuda Kuning

Kuda hitam adalah kesayangan Ronggolawe, pahlawan yang diagungkan oleh masyarakat Tuban karena keikhlasannya mengabdi kepada negara, watak kesatriannya yang luhur dan memiliki keberanian yang luar biasa. Tapal kuda Ronggolawe berwarna kuning emas melingkari warna dasar merah dan hitam melambangkan kepahlawanan yang cermelang dari Ronggolawe.

3. Gapura Putih

Melambangkan pintu gerbang masuknya Agama Islam yang dibawakan oleh “Wali Songo” antara lain Makdum Ibrahim yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, dengan itikat yang suci murni dan hati yang tulus ikhlas, masyarakat Tuban melanjutkan perjuangan yang pernah dirintis oleh para “Wali Songo”.

4. Bintang Kuning bersudut lima

Rasa Tauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memancar didada tiap-tiap insan rakyat Tuban memberikan kesegaran dan ketangguhan iman, dalam berjuang mencapai cita-cita yang luhur.

5. Batu hitam berbentuk umpak dan pancaran air berwarna biru muda

Menunjukan dongeng kuno tentang asal kata Tuban. Batu hitam berbentuk umpak ialah Batu-Tiban dari kata ini terjadilah kata Tuban. Pancaran air atau sumber air ialah Tu-Banyu (mata ir) menjadi kata Tuban.

6. Pegunungan berwarna hijau, daun jati dan kacang tanah

Tuban penuh dengan pegunungan yang berhutan jati dan tanah-tanah pertanian yang subur dengan tanaman kacang tanah. Pegunungan berwarna hijau mengandung arti masyarakat Kabupaten Tuban mempunyai harapan besar akan terwujudnya masyarakat yang adil makmur yang diridloi Tuhan Yang Maha Esa.

7. Perahu emas, Laut biru dengan gelombang putih sebanyak tiga buah.

Sebelah utara Kabupaten Tuban adalah lautan yang kaya raya, yang merupakan potensi ekonomi Penduduk pesisir Kabupaten Tuban. Penduduk Pesisir utara adalah nelayan-nelayan yang gagah berani. Dalam kedamaian dan kerukunan masyarakat Daerah Kabupaten Tubanuntuk membangun daerahnya menghadapi tiga sasaran yaitu:
1. Pembangunan dan peningkatan perbaikan mental dan kerohanian.
2. Pembangunan ekonomi.
3. Pembangunan Prasarana yang meliputi jalan-jalan, air dsb.

8. Keterangan angka

1. Lekuk gelombang laut sebanyak 17 melambangkan tanggal 17.
2. Lubang tapal kuda berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.
3. Daun dan biji jati melambangkan angka 45.
dengan demikian masyarakat Kabupaten Tuban menjnjung tinggi hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia. Semangat Proklamasi menjiwai perjuangan dan cita-cita masyarakat Kabupaten Tuban.

Di Kesempatan kali ini kami mencoba memposting tentang tempat wisata di Kabupaten Tuban

A. Goa Akbar

Goa akbar adalah salah satu tempat wisata yang cukup popouler di kabupaten tuban,tempatnya yang cukup strategis,yang tepatnya terletak di pinggir pasar baru tuban,sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kesana,bukan hanya keelokan pemandangan(arsitektur batu,keindahan panorama dll) tapi juga karena tiket masuknya yang murah(Kurang dari 5ribu perak)

B.MAKAM SUNAN BONANG

Makam sunan adalah tempat wisata yang sangat sering di kunjungi oleh wisatawan atau warga tuban khususnya Umat islam karena selain untuk menikmati panorama yang ada di sekitarnya,juga merupakan tempat untuk berziarah,dan selain itu kita juga bisa membeli segala peralatan sholat disana

C. AIR TERJUN NGLIRIP

Tempat ini merupakan tempat wisata di tuban yang berada di kecamatan singgahan lokasinya yang dekat hutan dan memiliki pemandangan yang luar biasa indahnya menjadi daya tarik tersendiri di air terjun nglirip ini,selain itu di sini juga tidak di pungut biaya alias gratisssss.

D. MASJID AGUNG TUBAN

Masjid agung merupakan masjid yang terbesar di kabupaten Tuban selain digunakan untuk tempat beribadah juga bisa di gunakan untuk tempat singgah sementara bagi wisatawan dari luar kota,masjid ini lokasinya dekat alon-alon dan berdampingan dengan Makam Sunan Bonang,sehingga sering di sebut ‘Tiga Serangakai’ wisata Tuban.

E. KLENTENG KWAN SING BIO

Di Tuban juga ada Klenteng Kwan Sing Bio,Klenteng tersebut merupakan klenteng terbesar di Asia Tenggara jadi tidak mengherankan jika klenteng tersebut sangat banyak di kunjungi berbagai macam wisatawan,klenteng ini mempunyai keunikan antara lain adalah simbolnya,dimana umumnya simbol klenteng itu naga tapi klenteng Kwan Sing bio justru mempunyai simbol Kepiting,lokasinya yang menhadap ke laut juga mempunyai daya tarik tersendiri.

F. PEMANDIAN BEKTIHARJO

Bektiharjo merupakan salah satu wisata yang terletak di kecamatan semanding tuban,tempat ini banyak di minati oleh para remaja yang ada di wilayah tuban bahkan sampai di luar tuban karena selain digunakan sebagai tempat refreshing juga sebagai tempat Untuk pacaran,dan bektiharjo juga memiliki tempat pemandian yang cukup besar,mulai dari anak-anak sampai orang yang udah bau tanah atau alias udah kakek-kakek bisa kesana.

G. GOA NGERONG

Goa ngerong merupakan wisata yang terletak di kecamatan rengel alias tempat yang cukup tinggi dari kabupaten tuban tapi meskipun lokasinya agak tinggi kecamatan ini sering terkena banjir(Menurut teman kami rIski Toha),kadang – kadang wista ini sepi karena terhalang banjir,meskipun begitu tempat ini masih Eksis untuk menarik para wisatawan karena pemandanganya yang sangat indah(Tapi berhati-hatilah konon kalau ada seseorang yang mengambil ikan dari sana akan terkena kutukan 100tahun atau bisa-bisa anda Turex alias tidak laku kawin.

Category List

MARDIYAN RONGGOLAWE. Diberdayakan oleh Blogger.
PEMERINTAHAN

Kabupaten Tuban terdiri dari 19 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Widang Sedangkan Kota Tuban sendiri terdiri dari 17 kelurahan yaitu :Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan, Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon, Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, Panyuran

WISATA DAN CINDERAMATA

Di kota Tuban kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata, di antaranya Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang,Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip,Goa Suci,Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun (batikgedog) dengan motif yang sangat khas. Motif khas ini juga bisa kita temui dalam bentuk kaos, baju wanita, dan selendang. Disamping itu ada juga cinderamata berupa miniatur tempat berjualan Legen (minuman khas tuban) yang disebut "ONGKEK". Bentuknya seperti tempat berjualan Soto tetapi terbuat dari bambu. Miniatur ini banyak dijual di toko yang menjual oleh-oleh khas Tuban. Selain itu, Tuban juga terkenal sebagai kota Tuak (atau toak dalam bahasa lokal). Tuak adalah cairan (legen)dari tandan buah pohon lontar (masyarakat menyebutnya uwit bogor) yang difermentasikan sehingga sedikit memabukkan karena mengandung alkohol. Sedianya legen dibuat menjadi gula jawa, atau dapat juga langsung diminum sebagai minuman yang menyegarkan dan tentu saja, tidak memabukkan, selain itu buah dari pohon lontar (ental atau siwalan ) ini juga bisa dimakan dan berasa manis serta kenyal.

ASAL-USUL

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata 'Tubo' atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

GEOGRAFI

Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo

SUKU BUDAYA

Tuban mayoritas Suku Budayanya adalah Suku Jawa dan minoritas diantaranya adalah suku lain, seperti suku Madura, suku cina, suku Kalimantan, dll. Kebudayaan asli Tuban beragam, salah satunya adalah sandur. Budaya lainnya adalah Reog yang banyak ditemui di Kecamatan Jatirogo.

PENDIDIKAN

Kualitas Pendidikan di Tuban tergolong sangat baik. Terbukti dengan adanya 3 sekolah yang bertaraf internasional, antara lain, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban, dan SMK Negeri 1 Tuban,SMP Negeri 3 Tuban serta puluhan SMP dan SMA yang bertaraf Nasional. Menurut rencana, ada 1 SD yang akan bertaraf internasional, yakni SD Negeri 1 Kebonsari dan 2 SMP, yakni , SMP Negeri 5 Tuban, dan SMP Negeri 1 Rengel. Berbagai event lomba di juarai oleh pelajar Tuban. Banyak diantaranya adalah sekolah yang berkecimpung dalam dunia Karya Ilmiah Remaja, diantaranya adalah MTsN Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 4 Tuban, SMP Negeri 6 Tuban, SMP Negeri 7 Tuban, SMP Negeri 1 Rengel, SMP Negeri 1 Jenu, SMP Negeri 1 Jatirogo, SMP Negeri 1 Singgahan,SMA Negeri 3 Tuban,SMA Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 2 Tuban, MAN TUBAN, dll. Selain Universitas Sunan Bonang ada institut pendidikan tinggi baru, yaitu Universitas Ronggolawe, yang pada awalnya dikenal sebagai IKIP PGRI TUBAN di Jalan Manunggal. Jurusan bahasa Inggris dari institut ini telah kerjasama dengan sebuah organisasi sukarela Inggris yang bernama Voluntary Service Overseas sejak tahun 1989. Setelah tiga sukarelawan, organisasi lain, yaitu Volunteers in Asia yang berasal dari Amerika Serikat meneruskan tradisi ini dengan mengekspos mahasisiwa serta dosen yang kurang sempat berlatih bahasa sehari-hari. Ketua jurusan Bapak Agus Wardhono telah menjadi doktor (S-3) dalam bidang Linguistik Inggris di Universitas Negeri Surabaya.

DAERAH VITAL KOTA TUBAN

Sebagai Kabupaten, Tuban memiliki tempat penting seperti Kantor Bupati Tuban, Pendopo Kridho Manunggal (yang pernah dirusak dan dibakar massa), Kantor DPRD, Masjid Agung Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dll.

TUBAN TEMPOE DOELOE

Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.

TUBAN PADA MASA PENYEBARAN AGAMA ISLAM

Tuban tidak hanya menjadi tempat penting pada masa Kerajaan Majapahit, namun Tuban juga menjadi tempat penting pada masa penyebaran Agama Islam. Hal tersebut dikarenakan Tuban berada di pesisir Utara Jawa yang menjadi pusat Perdagangan arab, dll yang sedang menyebarkan Agama Islam. Hal ini juga berkaitan dengan kisah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah putra dari Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin. Lama-kelamaan, perbuatan tersebut diketahui oleh ayahanda Sunan Kalijaga dan diusir dari Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut. Sesaat kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba. Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan. Namun, Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan menyemburkan air. Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas. Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu. Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun. setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.

TUBAN PADA MASA PENJAJAHAN

Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah.

TUBAN MASA KINI

Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.

Tuban Merupakan Kota Semen pada masa sekarang, Semen Gresik yang terkenal besar di Indonesia pada masa sekarang juga beroperasi dan mendirikan pabrik di daerah Tuban. Selain itu di Tuban juga terdapat beberapa industri skala internasional, terutama dibidang Oil & Gas. Perusahaan yang beroperasi di Tuban antaralain PETROCHINA (di kecamatan Soko) yang menghasilkan minyak mentah, serta ada juga PT. TPPI & PERTAMINA TTU (di kecamatan Jenu)

Untuk pendidikan Tuban tidak kalah dengan daerah lain dipulau jawa, sudah sangat sedikit masyarakat Tuban yang buta huruf bahkan tinggal seberapa persennya, untuk pendidikan rata-rata masyarakat sudah mencapai pendidikan SMA.

H. MUSEUM KAMBANG PUTIH

Museum kambang Putih merupakan satu-satunya museum yang berada di kabupaten tuban,Lokasinya yang sangat strategis alias di tengah kota Tuban lebih tepatnya lagi bersebelahan dengan alon-alon,masjid agung,dan makam sunan bonang cukup ramai di kunjungi penduduk setempat dan juga wisatawan dari luar kota,di museum kambang putih kita akan menemukan sejarah-sejarah jaman dahulu yang berada di Kabupaten Tuban.

Ads 468x60px

  • Code Test

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...

Bookmark Us

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Featured Posts Coolbthemes

Search Box

 
© Copyright 2010-2011 apakabartuban All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.