Makam Sunan Bonang di desa Kutorejo/Kauman Tuban saat ini dipugar dengan biaya Rp 1 milyar untuk tahap pertama. Tiga bagian makam yang menjadi situs purbakala dan dilindungi keberadaannya ini akan dibangun cungkup permanen tepat di atas makam Sunan Bonang.
Pemugaran makam ini dimulai bulan Ramadhan lalu dan diharapkan selesai Desember 2010 untuk bagian Jeroan (bagian dalamnya) seluas 513 meterpersegi. Nantinya dilanjutkan bagian Tengahan (tengah) seluas 1408 meterpersegi dan bagian Jaban (di luar makam) seluas 1.905 meterpersegi. Luas total area makam Sunan Bonang ini 3.826 m2.
Ketua Pengawas Yayasan Mabarot Makam Sunan Bonan sekaligus ketua Pembangunan , HM Hamdani, mengatakan saat ini pihaknya diberi amanah memugar makam salah satu aulia Islam yang dihormati. Sudah puluhan tahun area makam tidak dipugar sementara pengunjung setiap tahunnya meningkat terus.
“Bila hujan atau panas peziarah kehujanan dan kepanasan, sementara area yang penuh sesak jadi kurang nyaman untuk dikunjungi. Sedang jangka panjangnya kami memugar lingkungan makam ini agar terjamin kelestariannya,” kata Hamdani sambil menyebut pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Pelestarian Purbakala sebagai penanggung jawab suaka purbakalan di Jatim.
Menurut salah seorang pengurus Yayasan, Ihwan Hadi yang akrab dipanggil Gus Mbeling, situs purbakala ini bentuknya seperti joglo/pendopo khas Jawa. Kuncup yang menaungi makam Sunan Bonang akan dibuat sirap seperti atap masji-masjid yang dibangun Wali Songo di Jawa. Nantinya tahap pertama dimulai dari makam kemudian dilanjutkan dengan membuat selasar (jalan penghubung) dari makam utama sampai pintu gerbang di depan makam.
“Konsepnya (master plannya) dipadukan antara makam utama Sunan Bonang dan makam Adipati Tuban Wilwatikta (ayahanda Sunan Kalijaga alias Raden Sahid), masjid dan halaman peziarah,” kata Gus Mbeling yang juga abdi dalem Makam Sunan Bonang Tuban ini.
Peziarah yang datang rata-rata setiap harinya mencapai 1000 sampai 3000 orang, apalagi pada musim haji sampai menjelang Lebaran. Di sisi lain, pemugaran makam ini juga menempuh resiko memindahkan sekitar12 makam sehingga lingkungan makam yang terdiri dari makam penduduk asli Kauman atau desa Kutorejo ini akan lebih lapang diziarahi dan tingkat kenyamanan pengunjung lebih diutamakan.
Dari mana dana sebesar itu diperoleh oleh panitia, Hamdani menyebut sumbangan dari para dermawan, pengunjung sampai donatur dari dalam negeri maupun luar negeri. “Sumbangan atau amal jariah ini bisa disalurkan ke panitia lewat rekenig BCA Tuban nomor. 8240340047 atas nama H.Hamdani sebagai pengawas,” kata pengusaha media radio, pompa bensin serta kontraktor ini.(as)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment. Thanks