Pages

Pages

Pages

Sabtu, 19 November 2011

14 Tokoh Jatim Terima Penghargaan Kepahlawanan

Surabaya - Sebanyak 14 tokoh Jawa Timur menerima penghargaan berbagai bidang dari PT Semen Gresik dalam rangka Hari Pahlawan, Jumat (18/11) malam.

Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan penghargan ini diberikan dengan harapan bisa membangkitkan kembali jiwa kebangsaan dan nasionalisme.

"Selain itu bisa mengajak masyarakat untuk dapat memahami dan merenungkan makna peringatan Hari Pahlawan," ujarnya ketika ditemui usai pemberian penghargaan.

Dwi Soetjipto mengungkapkan, penghargaan ini juga bisa dijadikan sebagai motivasi generasi muda agar dapat menghargai serta melanjutkan perjuangan para pahlawan.

ke-14 tokoh masyarakat yang menerima penghargaan masing-masing Leo Kristi yang merupakan seniman bangsa, (alm) Gombloh selaku musisi bersejarah, Zawawi Imron selaku penyair, (alm) Rusdi Bahalwan yang mewakili tokoh olahraga.

Dari tokoh lingkungan yakni Prigi Arisandi yang dikenal kompeten terhadap sungai, Sutiani yang juga guru SD, dr. M. Sofyanto sebagai tokoh kesehatan, dan seorang aktivis tenaga penggerak pertolongan korban bencana alam, Ita Listiani.

Tokoh-tokoh lainnya yakni Pengasuh Pondok Pesantren Langitan-Tuban KH Abdullah Faqih sebagai tokoh agama, Ali Musta'in sebagai penjaga pintu air Tambak Wedi Surabaya di kategori pahlawan masa kini, serta Lorenzo mewakili tokoh muda.

Sedangkan tiga lainnya yaitu para pejuang kemerdekaan, yakni Bung Tomo yang juga pahlawan nasional, Hartoyik selaku legiun veteran, dan Is Munandar sebagai veteran perang.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengapresiasi penghargaan terhadap para tokoh yang dinilai berjasa di bidangnya. Menurut dia, bangsa yang maju yaitu bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

"Mangadopsi kalimat Bung Karno, ingat 'Jas Merah', yang artinya jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Tanpa adanya sejarah, tidak mungkin saat ini kita berada disini," papar pejabat yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Salah seorang penerima penghargaan, Lorenzo Yauwerissa, mengaku bangga dengan raihan yang diterimanya. Meski masih duduk di bangku SMA, namun prestasinya menulis buku kepahlawanan dinilai layak meraih penghargaan.

"Meski sangat puas, tapi capaian ini akan saya jadikan titik awal dan motivasi untuk berkreasi. Siapa lagi kalau bukan generasi muda yang mencintai dan menghargai jasa pahlawannya," kata siswa kelas XII SMAK Frateran Surabaya tersebut. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your Comment. Thanks