TUBAN – Suasana upacara bendera di halaman sekolah SMA Negeri 3 Tuban, Senin (28/11/11) berubah menjadi gaduh. 11 Siswi yang tengah mengikuti upacara mengalami kesurupan, saat upacara bendera hampir saja selesai dilakukan. Diduga, penyebab terjadinya kesurupan massal setelah dua bangunan sekolah dibongkar.
Belasan siswi langsung kejang-kejang dan tiba-tiba saja menjerit histeris. Kejadian ini diawali dengan siswi bernama Laily yang tiba-tiba terjatuh pingsan, disusul kemudian siswi yang lain, saat akhir upacara.
Peristiwa itu membuat sejumlah guru langsung panik dan memberikan pertolongan kepada siswi yang mengalami kesurupan. Mereka langsung dibopong menuju musholla sekolah. Namun, bukannya sadar, para siswi yang mengalami keserupan malah memberontak dan melakukan perlawanan.
Salah satu siswi justru mengomel diluar kesadarannya. “Kenapa rumah saya dirusak,” ucap salah satu siswi yang mengalami kesurupan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa dan keanehan serupa yang menimpa siswa SMA Negeri 3 Tuban sudah terjadi sejak hari Sabtu lalu. Sekitar 12 siswi mengalami hal yang sama.
Sayangnya, sejumlah wartawan yang akan meliput dan mengambil gambar peristiwa kesurupan massal dilarang oleh pihak sekolah. (jurnalberita.com)
Belasan siswi langsung kejang-kejang dan tiba-tiba saja menjerit histeris. Kejadian ini diawali dengan siswi bernama Laily yang tiba-tiba terjatuh pingsan, disusul kemudian siswi yang lain, saat akhir upacara.
Peristiwa itu membuat sejumlah guru langsung panik dan memberikan pertolongan kepada siswi yang mengalami kesurupan. Mereka langsung dibopong menuju musholla sekolah. Namun, bukannya sadar, para siswi yang mengalami keserupan malah memberontak dan melakukan perlawanan.
Salah satu siswi justru mengomel diluar kesadarannya. “Kenapa rumah saya dirusak,” ucap salah satu siswi yang mengalami kesurupan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa dan keanehan serupa yang menimpa siswa SMA Negeri 3 Tuban sudah terjadi sejak hari Sabtu lalu. Sekitar 12 siswi mengalami hal yang sama.
Sayangnya, sejumlah wartawan yang akan meliput dan mengambil gambar peristiwa kesurupan massal dilarang oleh pihak sekolah. (jurnalberita.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment. Thanks