Jakarta: Uyun Mauzizah benar-benar hebat. Dia merupakan superwomen di cabang balap sepeda SEA Gemes XXVI yang mampu merebut 3 emas dalam satu hari.
Tadinya, dia tak mengira akan meraih prestasi sehebat itu. Tapi itulah kenyataan. Bayangkan dalam satu hari dia harus mengikuti tiga nomor omnium, scratch race, dan point race di Arena balap sepeda di Velodrome Rawamangun, Jakarta, Senin (21/11).
Dia mengaku, kondisinya fisik dalam keadaan kelelahan. Apalagi tiga nomor yang diikuti merupakan nomor marathon. Menurut Uyun, seandainya pertandingan hari Minggu (20/11) tak ditunda akibat hujan dia tak akan mengikuti lomba tiga nomor dalam sehari.
''Ya karena hujan, lintasan balapan menjadi licin. Panitia kemudian memutuskan lomba ditunda,'' kata Uyun.
Pebalap sepeda asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meraih medali emas dari nomor omnium, scratch race, dan point race. Emas yang diraih pebalap kelahiran 7 Desember 1979 itu menjadi emas pertama di kategori trek karena dalam dua hari pelaksanaan kategori tersebut, Indonesia baru meraih medali perak dan perunggu.
"Tetapi saya merasa bersyukur bisa mendapat tiga medali emas," kata Uyun yang kini tinggal di Kabupaten Subang, Jawa Barat, bersama suaminya.
Mengenai persaingan untuk nomor yang diikutinya tidak banyak mengalami perubahan sejak SEA Games 2007 di Thailand. Uyun mengatakan, pesaingnya hanya Fatehah Mustapa (Malaysia), Jutatip Maneephan (Thailand), dan Chanpeng Nontasin (Thailand). Mereka pun sudah tahu kelemahan dan kelebihan lawannya masing-masing.
Uyun memang belum membicarakan masalah bonus yang diterima nanti. Kementerian Pemuda dan Olahraga, memang menjadikan bonus bagi atlet yang merebut 1 emas di SEA Games XXVI akan mendapat bonus Ro 200 juta. Artinya dengan perolehan 3 emas, Uyun akan mendapatkan bonus sebesar Rp 600 juta. (indonesiarayanews)
Tadinya, dia tak mengira akan meraih prestasi sehebat itu. Tapi itulah kenyataan. Bayangkan dalam satu hari dia harus mengikuti tiga nomor omnium, scratch race, dan point race di Arena balap sepeda di Velodrome Rawamangun, Jakarta, Senin (21/11).
Dia mengaku, kondisinya fisik dalam keadaan kelelahan. Apalagi tiga nomor yang diikuti merupakan nomor marathon. Menurut Uyun, seandainya pertandingan hari Minggu (20/11) tak ditunda akibat hujan dia tak akan mengikuti lomba tiga nomor dalam sehari.
''Ya karena hujan, lintasan balapan menjadi licin. Panitia kemudian memutuskan lomba ditunda,'' kata Uyun.
Pebalap sepeda asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meraih medali emas dari nomor omnium, scratch race, dan point race. Emas yang diraih pebalap kelahiran 7 Desember 1979 itu menjadi emas pertama di kategori trek karena dalam dua hari pelaksanaan kategori tersebut, Indonesia baru meraih medali perak dan perunggu.
"Tetapi saya merasa bersyukur bisa mendapat tiga medali emas," kata Uyun yang kini tinggal di Kabupaten Subang, Jawa Barat, bersama suaminya.
Mengenai persaingan untuk nomor yang diikutinya tidak banyak mengalami perubahan sejak SEA Games 2007 di Thailand. Uyun mengatakan, pesaingnya hanya Fatehah Mustapa (Malaysia), Jutatip Maneephan (Thailand), dan Chanpeng Nontasin (Thailand). Mereka pun sudah tahu kelemahan dan kelebihan lawannya masing-masing.
Uyun memang belum membicarakan masalah bonus yang diterima nanti. Kementerian Pemuda dan Olahraga, memang menjadikan bonus bagi atlet yang merebut 1 emas di SEA Games XXVI akan mendapat bonus Ro 200 juta. Artinya dengan perolehan 3 emas, Uyun akan mendapatkan bonus sebesar Rp 600 juta. (indonesiarayanews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment. Thanks