![]() |
Sebuah atap gedung Madrasah rusak parah setelah dihajar puting beliung. (foto: bekti/jb) |
TUBAN - Angin puting beliung lagi-lagi mengamuk. Rabu (12/1/2011) dinihari, secara bersamaan puluhan rumah di Kecamatan Jenu dan Kecamatan Tambakboyo porak-poranda disapu angin yang sering disebut lesus itu.
Sejumlah warga di Dusun Plaosan, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu yang menjadi korban amukan puting beliung mengatakan, puting beliung ini bukan yang pertama menerjang tempat itu. Menurut mereka, dalam dua bulan terakhir, tiga kali desanya disambangi puting beliung.
“Tapi yang terparah ya kali ini. Kemarin-kemarin itu nggak menimbulkan kerusakan karena kecil dan tidak lama,” ujar Marsadi (36), warga setempat.
Menurut Marsadi, sudah sejak sore tanda-tanda akan datangnya angin puting beliung terlihat. Tapi ia dan warga lainnya tidak memperkirakan jika angin yang datang kali ini lebih besar hingga merobohkan tiga rumah dan merusak puluhan rumah lainnya. Beruntung, warga sempat menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa akibat musibah itu. Namun kerugian yang diderita diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara di Desa Pabean dan Desa Ketapang, Kecamatan Tambakboyo, keadaannya lebih parah lagi. Tercatat 7 rumah ambruk, sedang lebih dari 80-an lainnya mengalami kerusakan cukup parah. Atap rumah tersingkap, bahkan terdapat sejumlah rumah yang kehilangan terasnya lantaran diterbangkan puting beliung. Selain itu, satu unit tower sebuah perusahaan seluler juga roboh dan menimpa atap gedung madrasah.
Suryati (25), korban yang mengalami kerusakan cukup parah, mengaku sudah menduga sebelumnya jika desanya akan diterjang puting beliung. Sama dengan desa di Kecamatan Jenu tersebut, Desa Pabean dan Ketapang juga menjadi langganan puting beliung. Karena itu tidak ditemukan korban jiwa, kendati kerugian yang dialami ditaksir hingga mencapai Rp 450 juta.
“Saat ini, ya tinggal menunggu bantuan dari Pemerintah, Mas. Wong saya nggak punya duit cukup untuk memperbaiki rumah saya,” kata Suryati menghiba, sambil menunjukkan atap dapurnya yang rusak serta dindingnya yang nyaris roboh.
Selain merusak puluhan rumah, puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum. Sebuah bangunan sekolah Madrasah rusak parah dan terpaksa meliburkan muridnya. Dua mushalla di Desa Pabean juga mengalami nasib tragis, atapnya hilang dan untuk sementara tidak lagi bisa digunakan. Berikut sebuah masjid yang kehilangan separoh atapnya lantaran dimangsa puting beliung.
Pihak Pemerintah Desa setempat mengaku telah mencatat seluruh korban dan akan meneruskannya ke Kecamatan. “Kami sudah data semuanya. Insya Allah, Pemerintah akan membantu memperbaiki rumah yang rusak,” kata Ahmad Purwanto, Kepala Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu. (jb8/jb1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment. Thanks