TUBAN - Harga cabe di Kabupaten Tuban mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat banyaknya cabe impor asal Thailand yang menyerbu sejumlah pasar. Jika sebelumnya harga cabe lokal bisa mencapai Rp 90 ribu per kilogramnya, sekarang ini tinggal berkisar Rp 70 ribu /kg.
Anjloknya harga cabe ini juga akibat masyarakat yang sudah mulai gemar mengkonsumsi cabai impor yang banyak dijual. Akibatnya, cabe lokal penjualannya banyak mengalami penurunan sehingga berpengaruh terhadap harga.
“Harga cabe lokal sekarang turun. Ini akibat dari banyaknya cabe impor yang sudah banyak di pasaran dan banyak juga masyarakat yang lebih memilih cabe impor ketimbang membeli cabe lokal,” kata Imam, salah satu pedagang cabe di pasar Tuban.
Menurutnya, warga banyak memilih cabe impor tersebut alasan paling utamanya adalah masalah harga. Maklum, harga cabe impor memang jauh lebih murah ketimbang cabe lokal yang banyak beredar selama ini.
“Karena harganya jauh lebih murah, belakangan ini masyarakat lebih memilih cabe impor. Mereka tidak lagi memperdulikan rasa. Sebab, harganya memang jauh beda,” sambung lelaki bertubuh tambun ini.
Pantauan di Pasar Baru Tuban menyebutkan, harga cabe impor yang dijual di sana hanya berkisar Rp 40 ribu perkilogramnya. Artinya, ketika harga cabai lokal masih Rp 90 ribu perkilo, ada selisih harga lebih dari seratus persen.
Cabe impor asal Thailand yang banyak berada di sejumlah pasar di Tuban tersebut, ciri-cirinya berwarna lebih merah dari cabe lokal dan ukurannya hampir seukuran cabe rawit lokal. Sedangkan bentuknya lebih halus kalau dibandingkan dengan cabe lokal.
“Kalau soal rasa, jelas lebih pedas dan lebih enak cabe lokal. Tapi karena harganya murah, masyarakat cenderung memilih cabe impor,” imbuh Karsan, salah satu pengunjung pasar. (kotatuban.com - 22 February 2011 )
Anjloknya harga cabe ini juga akibat masyarakat yang sudah mulai gemar mengkonsumsi cabai impor yang banyak dijual. Akibatnya, cabe lokal penjualannya banyak mengalami penurunan sehingga berpengaruh terhadap harga.
“Harga cabe lokal sekarang turun. Ini akibat dari banyaknya cabe impor yang sudah banyak di pasaran dan banyak juga masyarakat yang lebih memilih cabe impor ketimbang membeli cabe lokal,” kata Imam, salah satu pedagang cabe di pasar Tuban.
Menurutnya, warga banyak memilih cabe impor tersebut alasan paling utamanya adalah masalah harga. Maklum, harga cabe impor memang jauh lebih murah ketimbang cabe lokal yang banyak beredar selama ini.
“Karena harganya jauh lebih murah, belakangan ini masyarakat lebih memilih cabe impor. Mereka tidak lagi memperdulikan rasa. Sebab, harganya memang jauh beda,” sambung lelaki bertubuh tambun ini.
Pantauan di Pasar Baru Tuban menyebutkan, harga cabe impor yang dijual di sana hanya berkisar Rp 40 ribu perkilogramnya. Artinya, ketika harga cabai lokal masih Rp 90 ribu perkilo, ada selisih harga lebih dari seratus persen.
Cabe impor asal Thailand yang banyak berada di sejumlah pasar di Tuban tersebut, ciri-cirinya berwarna lebih merah dari cabe lokal dan ukurannya hampir seukuran cabe rawit lokal. Sedangkan bentuknya lebih halus kalau dibandingkan dengan cabe lokal.
“Kalau soal rasa, jelas lebih pedas dan lebih enak cabe lokal. Tapi karena harganya murah, masyarakat cenderung memilih cabe impor,” imbuh Karsan, salah satu pengunjung pasar. (kotatuban.com - 22 February 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment. Thanks