Pages

Pages

Pages

Senin, 23 Mei 2011

Duduk Melingkar Menikmati Toak

Guyub rukun menikmati toak.
JANGAN lewatkan apabila Anda melewati Kota Tuban, Jawa Timur, untuk menyempatkan berkunjung ke Kota Tuban, dan tak perlu heran kalau banyak mendapati banyak orang duduk sila melingkar di pinggir jalan. Mereka tak sekadar mengobrol, tetapi tengah menikmati minuman toak atau tuak, yang merupakan hasil fermentasi dari cairan tandan pohon siwalan (ental).

Tuban memang terkenal dengan Kota Toak. Minum toak sudah menjadi tradisi masyarakat Tuban sejak dulu. Yang khas dari Tuban adalah toaknya. Setiap hari pasti banyak orang Tuban minum toak di pinggir jalan. Tua, muda, dan bahkan wanita pun masih banyak yang suka menikmatinya.

Cara minum toak pun tergolong unik, karena di sajikan dengan centhak, gelas yang terbuat dari bambu. Untuk urusan rasa, toak Tuban paling kaya rasa, ada yang masam, sedikit getar, manis, namun ada juga yang pahit.

Sebagaimana hasil fermentasi lain, toak Tuban juga mengandung alkohol. Terlalu banyak mengonsumsi toak bisa membuat orang pusing kepala (bahasa tubannya nggliyeng). Masyarakat Tuban mempercayai minuman ini berkhasiat. Konon, tuak Tuban bisa mengobati penyakit kencing batu.

Dulu pedagang tuak di Tuban berjualan menggunakan ongkek atau pikulan yang terbuat dari bambu, tetapi sekarang sudah tidak terlihat lagi, mereka lebih banyak memakai jurigen dan botol. Sebotol tuak dijual seharga kurang lebih Rp 2.500. Para pedagang biasanya sudah mulai berjualan sejak pagi, dan hingga larut malam pun masih bisa ditemui. Hmm.. penasaran seperti apa rasanya? Silahkan dicoba.  (*/mar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your Comment. Thanks