Photobucket

Bupati Tuban Periode 2011 – 2016 Huda-Noor, Bupati Baru di Kolam Keruh

Minggu, 26 Juni 2011 | 0 komentar

Oleh : Dahlan Iskan

BEGITU banyak bupati/wali kota di Indonesia, tapi jarang yang menonjol. Di antara yang sedikit itu adalah wali kota Solo, bupati Sragen, bupati Lamongan yang dulu (saya belum mengenal reputasi bupati yang sekarang), bupati Wakatobi di Sulawesi Tenggara, wali kota Ternate, wali kota Bau-Bau di Pulau Buton, bupati Asahan, bupati Berau di Kaltim, dan wali kota Surabaya (baik yang bambang D.H. maupun penggantinya). Masih ada beberapa lagi memang, tapi tidak akan seberapa.

Kini dalam posisi sebagai direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero), saya lebih banyak lagi mengenal, bergaul, dan berinteraksi dengan bupati/wali kota. Apalagi saya terus berkeliling Indonesia untuk melihat dan menyelesaikan problem kelistrikan Nusantara.

Dari situ, saya mencatat bupati/wali kota ini umumnya biasa-biasa saja:banyak berjanji di awalnya, lemah di tengahnya, dan menyerah pada akhirnya. Saya tidak tahu akan seperti apa bupati Tuban yang baru terpilih, H. Fathul Huda, ini. Apakah juga akan menjadi bupati yang biasa-biasa saja atau akan menjadi bupati yang tergolong sedikit itu. Bahkan jangan-jangan akan jadi bupati yang sama mengecewakannya dengan yang di gantikan.

Tidak Takut Tidak Jadi Bupati
Saya tahu dari para wartawan bahwa Fathul Huda adalah orang yang awalnya tidak punya keinginan sama sekali untuk menjadi bupati. Hidupnya sudah mapan dari bisnisnya yang besar. Dia adalah pengusaha yang kaya raya. Dia juga bukan tipe orang yang gila jabatan. Dia adalah orang yang memilih mengabdikan hidupnya di dunia keagamaan. Juga dunia sosial. Dunia kemasyarakatan. Sekolah-sekolah di bangun. Juga rumah sakit. Dia yang sudah sukses hidup di dunia sebenarnya hanya ingin lebih banyak memikirkan akhirat. Kalaupun berorganisasi, dia adalah ketua Nahdlatul Ulama (NU) Tuban.

Tapi, sejak enam tahun lalu, begitu banyak orang yang menginginkannya menjadi bupati Tuban. Itu pun tidak dia respons. Begitu banyak permintaan mencalonkan diri dia abaikan. Tahun lalu, permintaan itu di ulangi. Juga dia abaikan. Menjelang pendaftaran calon bupati, dia malah pergi umrah ke Makkah. Baru ketika Gus Saladin (KH. Sholachuddin, kiai terkemuka dari Tulungagung, putra almarhum KH. Abdul Jalil Mustaqiem) meneleponnya, dia tidak berkutik. Sebab, Gus Saladin lebih hebat daripada bapaknya yang hebat itu. Begitu Gus Saladin menugaskannya menjadi bupati Tuban, dia sami’na waatha’na. dia kembali ke tanah air mendahului jamaah lainnya. Tepat pada tanggal penutupan pendaftaran dia tiba di Tuban. Tanpa banyak kampanye, dengan mudah dia terpilih dengan angka lebih dari 50 persen.

Cerita itu saja sudah menarik. Sudah bertolak belakang dengan tokoh yang dia gantikan yang dikenal sangat ambisius akan jabatan. Termasuk nekat mencalonkan diri lagi meski sudah dua kali menjadi bupati hanya untuk mengejar jabatan wakil bupati.

Sebagai sesama orang swasta yang terjun ke pemerintahan, saya bisa membayangkan apa yang dipikirkan Fathul Huda menjelang pelantikannya pada 20 Juni besok. Mungkin sama dengan yang saya bayangkan ketika akan dilantik sebagai Dirut PLN:Ingin banyak sekali berbuat dan melakukan perombakan di segala bidang.

Tapi, sebentar lagi, setelah dilantik nanti, Fathul Huda akan terkena batunya. Hatinya akan berontak. Mengapa tidak boleh melakukan ini, mengapa sulit melakukan itu, mengapa jadinya begini, mengapa kok begitu, mengapa sulit mengganti si Malas, mengapa tidak boleh mengganti si Lamban, mengapa si Licik duduk di sana, mengapa si Banyak Cakap diberi peluang, dan mengapa-mengapa lainnya.

Saya perkirakan, Fathul Huda akan menghadapi situasi yang jauh lebih buruk daripada yang yang saya hadapi. Di PLN, saya mendapat dukungan besar untuk melakukan perubahan besar-besaran. Mengapa? Sebab orang-orang PLN itu relatif homogen. Mayoritas mereka adalah sarjana, bahkan sarjana teknik yang berpikirnya logis. Mereka adalah para lulusan terbaik dari perguruan tinggi terkemuka di republik ini. Sebagai sarjana teknik, logika meraka sangat baik. Sesuatu yang logis pasti diterima. Ide – ide baru yang secara logika masuk akal langsung ditelan. Mereka memang sudah lama berada dalam situasi birokrasi yang ruwet. Tapi, dengan modal logika yang sehat, keruwetan itu cepat diurai.

Sedangkan Fathul Huda akan menghadapi masyarakat yang aneka ria. Ada petani, pengusaha. Ada politisi, ada agamawan. Politisinya dari berbagai kepentingan dan agamawannya dari berbagai aliran. Ada oportunis, ada ekstremis. Ada yang buta huruf, ada yang professor. Ada anak-anak, ada orang jompo. Yang lebih berat, Fathul Huda akan berhadapan dengan birokrasinya sendiri. Tidak saja menghadapi, bahkan akan menjadi bagian dari birokrasi itu. Di lautan birokrasi seperti itu, Fathul Huda akan seperti benda kecil yang dimasukkan dalam kolam keruh birokrasi. Di situlah tantangannya.

Fathul Huda bisa jadi kaporit yang meskipun kecil bisa mencuci seluruh kolam. Atau Fathul Huda hanya bisa jadi ikan lele yang justru hidup dari kolam keruh tersebut. Pilihan lain, Fathul Huda yang cemerlang itu hanya akan jadi ikan hias yang tentu saja akan mati kehabisan udara segar.

Birokrasi itu “binatang” yang paling aneh di dunia: kalau diingatkan dia ganti mengingatkan (dengan menunjuk pasal-pasal dalam peraturan yang luar biasa banyaknya). Kalau ditegur, dia mengadu ke bekingnya. Seorang birokrat biasanya punya beking. Kalau bukan atasannya yang gampang dijilat, tentulah politisi. Atau bahkan dua-duanya. Kalau dikerasi, dia mogok secara diam-diam dengan cara menghambat program agar tidak berjalan lancar. Kalau dihalusi, dia malas. Kalau dipecat, dia menggugat. Dan kalau diberi persoalan dia menghindar.

Intinya: ide baru tidak gampang masuk ke birokrasi. Birokrasi menyenangi banyak program tapi tidak mempersoalkan hasilnya. Proyek tidak boleh hemat. Kalau ada persoalan jangan dihadapi, tapi lebih baik dihindari. Dan keputusan harus dibuat mengambang. Pokoknya, birokrasi itu punya Tuban sendiri, Tuhannya adalah peraturan. Peraturan yang merugikan sekalipun.

Fathul Huda tentu tahu semua itu. Sebagai pengusaha (mulai perdagangan sampai batu bara), dia tentu merasakan bagaiamana ruwetnya menghadapi birokrasi selama ini. Tapi, sebagai pengusaha pula, Fathul Huda tentu banyak akal. Kini saya ingin tahu, seberapa banyak akal Fathul Huda yang bisa dipakai untuk mengatasi birokrasinya itu. Apalagi birokrasi Tuban sudah begitu kuatnya dibawah bupati yang amat birokrat selama 10 tahun.

Yang jelas, Fathul Huda sudah punya modal yang luar biasa, tidak takut tidak jadi bupati! Itulah modal nomor satu, nomor dua, nomor tiga, nomor empat, dan nomor lima. Modal-modal lainnya hanyalah nomor-nomor berikutnya. Tidak takut tidak jadi bupati adalah sapu jagat yang akan menyelesaikan banyak persoalan. Apalagi kalau Fathul Huda benar-benar bertekad untuk tidak mengambil gaji (hehe…. Gaji bupati tidak ada artinya dengan kekayaannya yang tidak terhitung itu), tidak menerima fasilitas, kendaraan dinas, HP dinas, dan seterusnya seperti yang begitu sering dia ungkapkan.

Banyak akal, kaya raya, dan tidak takut tidak jadi bupati. Ini adalah harapan baru bagi kemajuan Tuban yang kaya akan alamnya. Pantai dangkalnya bisa dia jadikan water front yang indah. Pantai dalamnya bisa dia jadikan pelabuhan yang akan memakmurkan. Pelabuhan Surabaya sudah kehilangan masa depannya. Tuban, kalau mau, bisa mengambil alihnya!

PDI Perjuangan sudah dikenal memiliki banyak bupati/wali kota yang hebat. Surabaya, Solo, dan Sragen. Muhammadiyah juga sudah punya Masfuk. Kini PKB punya tiga menonjol, di Banyuwangi, Kebumen, dan Tuban. Akankah tiga bupati itu bisa membuktikan bahwa tokoh nahdliyin juga bisa jadi pemimpin daerah yang menonjol?

Tapi, birokrasi akan dengan mudah menenggelamkan mimpi-mimpi mereka dan mimpi besar Fathul Huda di Tuban. Di Tuban –lah kita akan menyaksikan “pertunjukan” yang sangat menarik selama lima tahun ke depan. Pertunjukan kecerdikan lawan keruwetan. Fathul Huda bisa memenanginya, dikalahkan, atau hanya akan jadi bagian dari pertunjukan itu sendiri. Sebuah pertunjukan yang panjang dan melelahkan. (Sumber Tulisan : HudaNoor Center Blog)

Solar Langka, Ratusan Truk Tertahan di Jalur Pantura

Jumat, 24 Juni 2011 | 0 komentar

TUBAN - Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah SPBU di Kabupaten Tuban sudah dua hari ini mengalami pengurangan pasokan dari Pertamina. Akibatnya, sejumlah SPBU kehabisan solar hingga mengakibatkan antrean kendaraan di sejumlah SPBU.

Adapun SPBU yang sudah kehabisan solar setelah mengalami penurunan pasokan tersebut diantaranya SPBU Sleko, Dasin, Palang, Sugiwaras, Mangunggal, dan SPBU yang berada di Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Tuban.

Berdasarkan pantauan di lapangan, rata-rata BBM di SPBU-SPBU tersebut habis dalam waktu sekira tiga atau empat jam, di serbu kendaraan sejumlah truk, mobil penumpang, maupun mobil pribadi.

Akhirnya, banyak warga yang terpaksa kembali tanpa membawa BBM solar, lantaran bahan bakar yang dicari sedang dalam keadaan kosong. Warga mengelukan pihak pertamina yang mengurangi stok BBM jenis solar, hingga memicu terjadinya antrean kendaraan.

Sementara itu, menurut petugas SPBU di Jalan RE Martadinata Tuban, penurunan pasokan solar tersebut di akibatkan pasokan solar selama satu minggu ini menurun hingga 50 persen dari hari sebelumnya.

Kiriman Solar saat ini hanya sekira 12 ribu liter untuk setiap harinya, padahal normalnya setiap SPBU mendapat pasokan solar sedikitnya 40 ribu liter per harinya.


Ratusan Truk Tertahan di Pantura Tuban

Pembatasan solar bersubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tuban, Jawa Timur, berdampak meluas. Sejumlah SPBU tutup karena kehabisan stok solar sejak tiga hari lalu. Akibatnya, ratusan kendaraan truk pengangkut barang tertahan di sekitar jalan raya pantura Tuban karena kehabisan bahan bakar.

Kendaraan–kendaraan truk bertonase besar maupun kecil terpaksa menginap di sekitar lokasi SPBU untuk menunggu pasokan solar. Hal ini membuat sejumlah sopir maupun kenek truk mengeluh. Para sopir khawatir kehabisan bekal dalam perjalanan akibat biaya operasional yang membengkak.

Hal ini tampak di sekitar SPBU jalan raya Tuban-Semarang. Di SPBU itu sejumlah truk berjajar rapi menunggu pasokan bahan bakar solar. Puluhan sopir truk masih terlihat menganggur. Para sopir berharap pasokan solar segera normal, sehingga dapat mengisi bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan. (Rizal Fahlevy/DOR/Metrotvnews/okezone)

Mantan Cabup Tuban Independen Dipolisikan Wakilnya

Rabu, 22 Juni 2011 | 0 komentar

TUBAN - Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin tepat terhadap yang menimpa M Chamim Amir, Cabup Tuban dari jalur independen. Ia dilaporkan wakilnya, Ashadi Suprapto, ke Polres Tuban karena dianggap menipu dirinya, Rabu (22/6/2011).

Ashadi mengaku telah ditipu oleh Chamim karena diberi cek kosong untuk pelunasan hutangnya. Bahkan cek senilai Rp 55 juta di BRI Tuban itu tak bisa dicairkan karena saldo rekening atas nama Chamim telah kosong.

Informasi nyang dihimpun menyebutkan, sebelumnya keduanya mencalonkan diri dalam Pemilukada Tuban 2011-2016 dengan sebutan MATOH. Dalam kesepakatan keduanya saat pencalonan, kalau Chamim meminta kepada Ashadi Soeprapto untuk mencarikan dana dari pihak ketiga. Yang saat itu nilainya Rp 40 juta, yang akan digunakan untuk dana kegiatan Pemilukada.

Ashadi kemudian meminjam uang di KPPRI di Jalan Basuki Rahmat-Tuban, senilai Rp 40 juta. Ternyata, pada tanggal 2 Januari 2011 kemarin, cek yang digunakan untuk membayar pinjaman ke KPRI tersebut tak bisa dicairkan lantaran saldonya kosong.

Sayangnya, Ashadi Suprapto usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor tak meu memberi keterangan kepada wartawan. "Jangan dulu. Nanti saja, ya," ujar Ashadi yang juga kepala SMK PGRI Tuban ini sambil meninggalkan wartawan, di Mapolres Tuban di Jalan Wahidin Sudiro Husodo-Tuban.

Sedangkan kuasa hukum Ashadi Suprapto, Widyo Satmoko SH menyatakan jika kasus ini menekankan terkait penipuan yang dilakukan Chamim Amir kepada kliennya Ashadi Soeprapto. "Kita hanya mempersoalkan masalah penipuan saja. Karena cek yang diberikan tidak bisa dicairkan, menurut keterangan petugas BRI saldonya kosong," kata Satmoko.

Ketika disinggung soal kabar yang beredar kalau dalam Pemilukada kemarin, Chamim meminta kepada Ashadi Soeprato untuk mencarikan dana kepada pihak ketiga sebesar di atas Rp 500 juta. Yang saat itu, jaminannya rumah mewah milik Chamim di Jalan Wahidin Sudiro Husodo-Tuban. Dan setelah kalah ternyata lepas tangan begitu saja.

"Soal itu saya tidak komentar, tanyakan langsung ke beliaunya saja," elak pengacara muda kondang di Tuban itu.

Perlu diketahui, dalam Pemilukada Tuban bulan Maret 2011 lalu pasangan MATOH saat mendaftarkan ke KPU membawa 44.712 dukungan. Yang saat itu telah memenuhi sarat, karena saratnya hanya 38,512 dari sarat dukungan 38.171.

Dan hasil suaranya pasangan ini, hanya mendapatkan suara 6.744 atau 0.09 persen setelah penghitungan suara. Yang mendapatkan ringking ke lima dari enam pasangan yang mengikuti Pemilukada.

M Chamim Amir saat dihubungi melalui ponselnya tidak ada jawaban karena tidak aktif. Sedangkan Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Budi Santoso juga membenarkan adanya laporan tersebut.

"Saat ini kasus yang dilaporkan saksi Ashadi Suprapto itu saat ini tengah dalam pengusutan petugas," kata Budi Santoso.(fat/fat/detikSurabaya.com)

Pakde Karwo Minta Tuban Meniru Lokalisasi Dolly

Selasa, 21 Juni 2011 | 0 komentar

Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
TUBAN -- Tingginya jumlah pekerja seks komersil (PSK) di wilayah Kabupaten Tuban menjadi perhatian Gubernur Jatim, Soekarwo. Data yang ada jumlah PSK tak kurang dari 2.550 orang.

Jumlah ini diperkirakan lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang mangkal lokalisasi terselubung yang ada di tiap-tiap kecamatan, terutama kawasan pantura.

Perhatian sekaligus pesan ini disampaikan H Fathul Huda dan H Noor Nahar Hussein, Bupati dan Wakil Bupati Tuban yang baru dilantik, Senin (20/6/2011).

‘’Saya mohon agar menjadi perhatian serius. Diberikan keterampilan dan nantinya dikasih bantuan modal biar. Bila perlu minta bantuan ke saya,’’ tutur Soekarwo.

Dia mencontohkan penanganan soal tersebut saat ini gencar dilakukan pejabat di Kodya Surabaya.

Menurutnya, keberadaan PSK di Dolly sudah berkurang. ‘’Mungkin saja pindah di kawasan lain. Tapi jumlahnya sudah berkurang,’’ tegasnya. (lensa Indonesia.com)

Bupati Tuban Janji Tak Ambil Gaji Selama Lima Tahun

| 0 komentar

TUBAN - Bupati Tuban, Jawa Timur, Fatkhul Huda, berjanji tidak mengambil gajinya selama lima tahun (masa kepemimpinan periode 2011-2016). Dia memerintahkan gajinya akan dikumpulkan untuk kegiatan amal dan diberikan pada yang membutuhkan. “Selama lima tahun, gaji saya tidak akan saya ambil,” kata Fatkhul Huda usai dilantik sebagai Bupati Tuban oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Senin 20 Juni 2011.

Kalau janji Fatkhul ini dipenuhi, dia adalah Bupati Tuban pertama yang menyatakan tidak mengambil gajinya. Meski gajinya adalah hak sebagai Kepala Daerah, tetapi, Fatkhul justru menyatakan bahwa dari segi materiil dirinya sudah merasa berkecukupan. Untuk itu, dia memerintahkan Kepala Bagian Umum Pemerintah Tuban untuk mengumpulkan gajinya setiap bulan dan selanjutnya akan diberikan kepada orang membutuhkan.

Fatkhul yang juga pengusaha batu bara, peternakan sapi, dan rumah sakit ini juga menyatakan jabatan sebagai bupati tidak berarti segala-galanya di daerah. Dia mencontohkan, dirinya juga tidak akan menggunakan fasilitas pemerintah, terkecuali yang menyangkut dengan simbol-simbol negara, seperti rumah dinas, kendaraan dinas, dan sejumlah fasilitas yang melekat secara kedinasan jabatan bupati.
“Saya kira yang wajarlah,” tandasnya.

Selama menjabat, Fatkhul berjanji akan memprioritaskan sejumlah program kerja, antara lainnya mengentaskan kemiskinan dan menambah lapangan kerja.

Pasangan K.H. Fakhul Huda-Noor Nahar Husein dilantik menjadi Bupati Tuban periode 2011-2016 setelah sebelumnya mengalahkan para pesaingnya, yakni pasangan I Kristiawan (Ketua DPRD Tuban) dengan Wakil Calon Bupati Haeny Relawati. Haeny Relawati maju sebagai calon Wakil Bupati Tuban, karena sudah pernah menjabat sebagai Bupati Tuban selama dua kali. (TEMPO Interaktif)

Gubernur Jatim Lantik Bupati Tuban

Senin, 20 Juni 2011 | 0 komentar

Pelantikan Bupati Tuban. Gubernur Jatim, Soekarwo (kanan) menyaksikan Bupati Tuban, Fatkhul Huda menandatangani berita acara pelantikan, didampingi Wabup, Noor Nahar Hussein, sebelah kirinya, dalam rapat paripurna istimewa DPRD di halaman kantor oemkab setempat, Senin (20/6). Dalam kesempatan itu, Soekarwo meminta Fathul Huda melakukan pendekatan kepada berbagai pihak untuk menyelesaikan APBD 2011 Tuban yang masih terbengkelai. (FOTO ANTARA/Slamet Agus Sudarmojo/2011/edy)



TUBAN - Gubernur Jatim H Soekarwo menegaskan agar wakil bupati tidak usah ikut campur dalam mengelola keuangan daerah. Sebab UU 17/2003 tentang keuangan daerah menegaskan yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan adalah bupati bukan wakil bupati.

Bermula dari ikut campur wabup dalam mengelola keuangan itulah awal terjadinya ketidakharmonisan hubungan bupati dan wabup. Bahkan sampai terjadi penyalahgunaan wewenang jabatan yang berdampak buruk bagi pemerintahan.

Hal itu ditegaskan Gubernur Soekarwo saat pelantikan Bupati/Wabup Tuban, KH Fathul Huda/H Nurnahar Husein, di kompleks Kantor Bupati Tuban, Senin (20/6/6/2011).

Menurut Pakde Karwo, demikian ia akrab disapa, meski sesuai aturan UU bupati yang bertanggung jawab namun wakil bupati idealnya juga diajak bicara. Paling tidak diajak koordinasi dalam memimpin daerah.

"Tapi yang bertanggung jawab terhadap masalah pengelolaan keuangan daerah adalah bupati, bukan wakil bupati. Ini yang harus dipahami oleh para wakil bupati, agar tidak terjadi komunikasi yang tidak sehat," kata Pakde Karwo.

Pada bagian lain, Pakde Karwo mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Tuban masih relatif rendah dibanding dawerah loain di Jatim. Yakni masih sekitar 6,9 persen. Sedangkan angka kemiskinannya juga masih tinggi. Hal itu menjadi bukti jika Tuban masih perlu digarap secara optimal, agar pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinannya menurun.

Sedangkan Bupati Tuban KH Fathul Huda menegaskan, pihaknya akan bekerja keras sesuai aturan hukum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tuban. Bahkan dia tegaskan pula dirinya tidak akan mengambil gaji dari jabatannya sebagai Tuban, gaji tersebut akan dikembalikan untuk kepentingan masyarakat.

"Akan disiapkan rekening khusus untuk menampung gaji saya sebagai bupati yang akan ditangani bagian umum. Jadi prinsipnya saya tidak akan mengambil gaji selama menjabat bupati," tegas Kiai Huda, sapaan akrabnya, kepada wartawan usai pelantikan.

Dia menegaskan pihaknya bakal langsung bekerja tanpa ada program 100 hari pertama menjabat. Baginya, masih banyak pekerjaan yang di depan mata jadi tak perlu ada target-target selama 100 hari pertama.

"Kita langsung kebut saja, tak ada istilah 100 hari. Untuk masyarakat kita akan langsung bekerja," tegasnya. (fat/detik.com)

Kurangi Angka Kecelakaan, Satlantas Polres Tuban Lakukan Sosialisasi ke Komunitas Peminum Toak

Minggu, 19 Juni 2011 | 0 komentar

MAYORITAS KORBAN ADALAH PEMABUK

Kasat Lantas Polres Tuban, Sugeng ST saat melakukan sosialisasi Lantas pada komunitas peminum toak.

TUBAN – Dalam rangka untuk mengurangi angka kecelakaan di Tuban, Satlantas Polres Tuban melakukan sosialisasi di beberapa komunitas peminum toak, di dua Kecamatan yaitu kecamatan Semanding dan kecamatan Kota, Sabtu (18/6/11).

Di kecamatan Semanding, tepatnya Desa Tegalbang, 2 lokasi tempat kumpulan warga yang lagi asyik minum toak, didatangi Satlantas Polres Tuban. “Nyuwun sewu (permisi, jawa) bapak-bapak, saya datang ke sini bukan untuk mengganggu. Melainkan untuk mengingatkan kepada bapak-bapak, agar kalau habis minum dan sudah dalam keadaan mabuk, mohon jangan mengendarai mobil atau sepeda motor ya! Agar tidak terjadi kecelakaan di jalan raya,” ujar Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Sugeng ST yang diamini oleh seluruh puluhan warga .

Setelah selesai memberi pengarahan pada sejumlah warga yang lagi asyik minum toak tersebut, sosialisasi dilanjutkan ke sejumlah lokasi yang lain.

Menurut AKP Sugeng, tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengurangi angka kecelakaan di Tuban. “Karena mayoritas korban kecelakaan di sini orangnya adalah pemabuk. Dan ketika kami datang ke padepokan tempat mereka minum toak, mereka menerima pengarahan dari kami dengan sangat antusias sekali,” ujarnya. (jbc11/jbc1/jurnalberita.com)

Potret Buram Kemiskinan di Tuban, Nelayan & Petani Banting Setir Narik Becak

Jumat, 17 Juni 2011 | 1 komentar


Para penarik becak dadakan di Tuban.
SARJI, lelaki berumur 32 tahun, warga Desa Temandang, Kecamatan Merakurak siang itu tampak mengaso di atas becaknya di jalan KH Mustain, Tuban.

Puluhan becak hampir tiap hari berderet di sepanjang jalan yang jaraknya hampir 1 km itu. Jumlah ini meningkat takala malam hari Jum`at, atau hari-hari libur.

Mereka rela mengantri para peziarah yang keluar dari gapura luar makam Sunan Bonang di kelurahan Kutorejo. Antrean penarik becak dengan jumlah yang lebih besar ini juga terjadi di sub terminal wilayah Jl AKBP Suroko.

Biasanya, mereka antri di dua tempat yang berjarak sekitar 2 kilometer itu bergantian. ‘’Saya bingung harus melakukan apa di rumah. Lahan tegalan juga tidak bisa ditanami karena kurang air,’’ tutur Sarji yang bisa bekerja di kebun.

Lelaki tersebut adalah satu dari ribuan orang penarik becak yang mengais rejeki di tempat-tempat ramai, termasuk makam yang sunan di deretan Wali Sanga itu. Bagi mereka, menyewa becak adalah alternative termudah untuk mendapatkan uang.

Tiap hari cukup setor antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000 kepada pemiliknya. ‘’Kalau mau seharian ngetem bisa empat kali memuat penumpang,’’ tutur Hamid, penarik becak lainnya dari kawasan Semanding.

Sarji dan Himid, adalah potret buram warga pra masyarakat sejahtera di Kabupaten Tuban. Apabila dihitung jumlahnya mereka semakin banyak. Tidak salah kalau, aparat pemkab setempat kuwalahan menertibkan kalangan ini.

Pengguna jalan pun harus ekstra hati-hati dan kadang harus mengalah kalau mereka bekejar-kejaran dengan sesamanya di jalan raya demi kejar setoran. ‘’Kalau jumlahnya tidak tambah sedikit, dan berganti-ganti orang,’’ tutur Dodi, warga Kutorejo yang ikut menertibkan antrean becak ini.

Pada saat musim kering, para nelayan juga merasakan hal yang sama dengan petani. Mereka kesulitan mencari ikan. Karena itu profesi penarik becak ini menjadi ‘’idola’’.

Merantau mengadu nasib di luar kota ataupun negeri orang bukan lagi jaminan untung. Dengan empat kali muat mereka medapatkan uang Rp 20.000. Dipotong Rp 3000 untuk pemilik, dan beaya antre 4 kali Rp 1000, mereka masih mendapatkan Rp 13 ribu untuk dibawa ke rumah. ‘’Daripada tidak dapat duit sama sekali,’’ tutur mereka.

Sektor perdagangan dan industrialisasi di wilayah ini memang belum ‘’ramah’’ kepada mereka dan teman-teman senasibnya. ‘’Sulit cari kerja mas. Masih lebak baik begini bisa kumpul anak istri,’’ tambah penarik becak yang biasanya menyempatkan untuk pulang beberapa jam tiap harinya.(LensaIndonesia.com)

Gerhana Bulan dalam Pandangan Masyarakat Tuban

Kamis, 16 Juni 2011 | 0 komentar

TUBAN - Gerhana bulan total selama 100 menit terlihat di wilayah Kabupaten Tuban, mulai pukul 02.25 WIB hingga 03.14 WIB, Kamis (16/6/2011) dini hari. Fenomena alam ini diyakini warga bakal membawa berkah, jika mereka bisa menatap bulan secara langsung.

Akibat keyakinan itu pula, banyak warga Tuban ke luar rumah. Mereka beramai-ramai membunyikan kentongan, untuk membangunkan tetangganya yang masih tertidur.

Pantauan di lapangan menyebut, datangnya purnama utuh telah banyak diketahui warga setempat. Untuk itu mereka ramai-ramai ke luar rumah sekedar melihat dan menatap langsung bulan yang sedang dimangsa gerhana tersebut.

Warga mulai dari anak-anak dan orang dewasa di wilayah Kota Tuban maupun desa-desa di sekitarnya ke luar rumah. Mereka nongkrong di jalanan sambil bergerombol. Menikmati indahnya bulan purnama. Apalagi purnama kali ini adalah purnama terlama waktunya karena sampai hampir 1,5 jam.

"Kata kakek nenek kita dulu, kalau ada gerhana bulan total dan kita bisa melihatnya. Akan terhindar dari musibah dan bencana," kata Safuwan (32) warga Desa Kembangbilo, dinihari tadi.

Sedangkan Untung Supangkat (41) asal Desa Bektiharjo menyatakan, jika bisa melihat gerhana bulan total secara langsung akan terhindar dari berbagai penyakit. Bahkan apa pun yang ditanam di ladang bisa subur dan terhindar dari hama penyakit.

"Makanya semalam saya melihat langsung dan mengelilingi sawah, agar tanaman kacang yang saya tanam tidak terkena hama penyakit," kata petani bertubuh kerempeng ini.

Sementara sejumlah warga juga meyakini jika gerhana bulan total dinihari tadi bisa dianggap sebagai kejadian yang sengaja diciptakan Tuhan untuk membasuh bumi dari ancaman pagebluk. Untuk itu pula, tak sedikit warga langsung mengelus-elus hewan ternaknya di bawah sinar bulan purnama.

"Semoga gerhana bulan kali ini membawa berkah pada sapi dan kambing saya,semoga bisa cepat besar dan tidak kena serangan wabah penyakit," kata Gopar (29) di samping Sumali (36) saat ditemui di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban. (fat/fat/detik.com)

Gerhana Bulan Perdana 2011 Disaksikan Seluruh Indonesia

Rabu, 15 Juni 2011 | 0 komentar

Bulan purnama tampak tertutup bayang-bayang bumi di malam di pergantian tahun 2010, Jumat (1/1). Gerhana bulan sebagian tesebut hanya menutupi sebanyak 8,2 persen permukaan bulan yang tampak dari bumi.



GERHANA bulan penuh akan terjadi Kamis (16/6) dini hari. Keunikan gerhana bulan penuh kali ini dibandingkan yang sebelumnya adalah karena peristiwa alam tersebut akan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

Peristiwa gerhana bulan nanti adalah gerhana bulan total pertama pada tahun 2011 ini. Gerhana bulan total kedua diprediksi akan terjadi 10 Desember nanti."Total tahun ini akan terjadi enam gerhana," kata Astronom Institut Teknologi Bandung (ITB), Moedji Raharto.

Dua dari total enam gerhana tersebut adalah gerhana bulan total, sedangkan empat lainnya adalah gerhana matahari sebagian. Peristiwa gerhana matahari pertama dan kedua sudah terjadi masing-masing 4 Januari dan 1 Juni lalu, namun peristiwa tersebut tidak bisa dilihat di Indonesia, begitu juga gerhana matahari pada 1 Juli dan 25 November nanti.

Menurut Moedji, peristiwa nanti merupakan peristiwa yang unik karena bulan yang masuk ke umbra bumi sama sekali tidak dapat sorotan cahaya dari matahari kecuali yang dibelokkan bumi. Ia memprediksi akan terdapat warna-warni di daerah umbra yang merupakan indikator dari tanggungan debu aerosol yang ada di angkasa bumi. "itu sangat unik karena saat ini sering hujan, meskipun seharusnya masuk musim kemarau," katanya

Moedji menyatakan tinggi gerhana bulan nanti rata-rata adalah 45 derajat. Khusus untuk wilayah Indonesia bagian timur, seperti Jayapura, tampaknya tingginya hanya 20 derajat.

Moedji merinci, fenomena gerhana umbra nanti sebenarnya akan berlangsung sejak pukul 01.22 WIB sampai pukul 05.03 WIB. Namun gerhana bulan total hanya akan berlangsung selama satu jam 41 menit, yakni dari pukul 02.2 WIB sampai 04.03 WIB. Puncak gerhana bulan total akan berlangsung pada pukul 03.13 WIB, yaitu ketika posisi pusat bundaran blan berada dekat dengan sumbu kerucut Umbra.

Momen gerhana Umbra 16 Juni 2011 akan berlangsung dini hari pada jam 01:22 wib – jam 05: 03 wib. Kemudian Bulan meninggalkan Penumbra pada jam 06:01 wib. Diantara momen gerhana Umbra tersebut terdapat momen gerhana Bulan Total yang akan berlangsung selama 1 jam 41 menit yaitu antara jam 02.22 WIB sampai 04.03 WIB. (republika)

Ajaib ! Ibu Melahirkan Tanpa Proses Kehamilan

| 0 komentar


foto: ilustrasi.

TUBAN - Kampung nelayan Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, gempar, akibat lahirnya bayi laki-laki tanpa proses kehamilan. Bahkan tak hanya warga sekitar, dokter pun heran atas kejadian ini.

Tak ada yang aneh dengan bayi yang kemudian diberi nama Riko Alan Maulana ini. Namun siapa sangka bayi ini ternyata lahir tanpa proses kehamilan seperti layaknya bayi pada umumnya.

Suwartin, sang ibu, maupun Sugiyanto, sang ayah, bahkan tak menyadari tiba-tiba memiliki bayi yang lucu nan mungil ini. Apalagi Suwartin sang ibu, empat bulan lalu dua kali mengalami keguguran.

Peristiwa menghebohkan ini bermula ketika Suwartin mengalami sakit perut. Dia pun langsung memeriksakan penyakit ke bidan desa setempat. Namun karena tak dapat memastikan jenis penyakit pasiennya itu sang bidan menyarankan Suwartin pergi ke rumah sakit.

Namun baru sampai di rumah Suwartin kembali mengalami sakit perut. Sesaat kemudian Suwartin kaget karena tiba-tiba bayi laki laki seberat tiga kilogram keluar dari rahimnya tanpa pendarahan. “Awalnya saya sakit perut, saya tidak hamil,” ungkapnya, Selasa (14/6/2011).

Proses kelahiran bayi yang aneh ini membuat seluruh keluarga maupun tetangga terheran heran. Bahkan Suwartin sendiri tak menyangka mendadak memiliki  bayi laki-laki yang merupakan anak ketiganya.

Menurut Suwartin sebelumnya tidak ada tanda-tanda atau firasat apapun terkait lahirnya bayi ini, apalagi sejak lima bulan lalu Suwartin sudah mengalami dua kali keguguran, sehingga ia tak mungkin hamil.

Terkait kejadian yang menggemparkan warga Tuban ini Direktur Rumah Sakit Medika Mulya Tuban, dokter Edy Priyono mengakui ada keanehan pada kasus lahirnya bayi ini. Bahkan secara medis hal ini belum dapat dijelaskan. “Secara logika merupakan peristiwa yang sulit untuk dimengerti,” tandasnya.

Kasus serupa juga pernah terjadi pada awal Mei lalu. Seorang ibu muda asal Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Tuban, juga melahirkan tanpa melalui proses kehamilan. Kelahiran bayi Riko Alan Maulana ini merupakan kasus kedua kalinya yang terjadi di Tuban, di mana sang ibu melahirkan tanpa didahului proses kehamilan terlebih dahulu. (Pipiet Wibawanto/SUN TV/ful/Dok Okezone)

11 Hotel di Tuban Dirazia, 4 Pasangan Diciduk

Minggu, 12 Juni 2011 | 0 komentar

Petugas periksa identitas salah seorang tamu hotel.
TUBAN  - Entah apa yang sedang terjadi di Kabupaten Tuban. Jumat malam (10/6/2011), tiba-tiba saja sebelas hotel di sana menjadi sasaran razia serentak.

Aparat gabungan terdiri Satpol PP, Polri dan TNI, setidaknya berhasil mendata identitas sebanyak 209 tamu.

Salah seorang kepala seksi di Satpol PP yang menolak disebut namanya membantah razia serentak hotel itu dikait-kaitkan dengan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya pelaku terorisme. “Ini kegiatan rutin terkait Operasi Cipta Kondisi,” katanya.

Yang menarik, dalam razia serentak itu aparat gabungan mendapati empat pasangan yang diduga pasangan selingkuh. Mereka tidak berhasil membuktikan identitas layaknya suami istri.

Empat pasangan tersebut diamankan di Polsek Kota untuk mendapat pembinaan seperlunya. Mereka adalah pasangan Udin Wahyudi - Siti Muniah, pasangan Timan - Siswati, pasangan Niono - Nur Aini dan Edy Susmijo dengan wanita yang sama sekali tidak berhasil menunjukkan identitas.

Tak kalah menarik, saat merazia Hotel Indonesia petugas sempat kecolongan. Seorang pria dan wanita yang diduga pasangan selingkuh berhasil lolos. Mereka lari terbirit-birit dan tak terkejar. Di antara 11 hotel yang dirazia selain Hotel Indonesia adalah Hotel Irwan dan Hotel Ratna.(pam/ijo/zonaberita.com)

Gubernur ke Luar Negeri, Pelantikan Bupati Tuban Diundur

Rabu, 08 Juni 2011 | 0 komentar

TUBAN -- Pelantikan Bupati terpilih H. Fathul Huda dan Ir. H. Noor Nahar Husain, M.Si sebagai Wakil Bupati akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juni mendatang nampaknya belum pasti. Karena hingga saat ini Gubernur Jawa Timur yang akan melantik belum memberikan kepastian.

Hasil penelusuran LIcom, Selasa (07/06/2011) menyebutkan, pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati hasil Pemilukada 1 Mei lalui ini sangat potensi diundur karena pada tanggal yang sudah diagendakan yakni 13 Juni 2011 Gubernur Jatim Soekarwo, sedang keluar negeri dengan Presiden RI.

Kondisi ini membuat banyak spekulasi bermunculan. Diantaranya adanya Pelaksana Harian (Plh) Bupati. Pasalnya jabatan Bupati Haeny Relawati RW yang sedang menjabat akan habis pada tanggal pelantikan.

Jika pelantikan diundur setelah tanggal 13, jabatan kepala pemerintahan Kabupaten Tuban kosong. Posisi orang nomor satu di Bumi Ronggolawe yang memutuskan sejumlah kebijakan sangat perlu pengisi jabatannya.

Kabag Humas dan Protokoler  Pemkab Tuban, Joni Martoyo saat dikonfirmasi tidak membantah ketidak pastian pelantikan Bupati periode 2011 – 2016 ini.

“kalau kita sudah siap sepenuhnya, kita siapkan sekitar 1.500 undangan. Tapi sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari Gubernur waktu pelantikanya kapan,” ungkapnya.

Di sisi lain, di sekitar orang-orang terdekat pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang mengalahkan telak Incumben (Haeny) serta keempat pasangan lain ini pelantikan akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2011.

“Kabarnya kok diundur tanggal 20 Juni, tapi kepastianya juga belum ada, ini hanya kabar saja,” ungkap sumber LIcom.

Sementara itu, sebagai langkah antisipasi pengamanan yang dikhawatirkan adanya potensi kerusuhan seperti 2006 silam, Polres Tuban akan menerjunkan hampir semua kekuatannya. Bahkan meminta bantuan pasukan dari Polda Jatim.

Kapolres Tuban, AKBP Nyoman Lastika. M.Si, mengatakan pihaknya akan menyiapkan 603 personil Polres, 200 personil Brimob Polda Jatim serta bantuan pasukan 200 dari Kodim 0811 Tuban. Serta sejumlah kendaraan taktis dari Polda Jatim diantaranya Water Canon, Escape 2 unit, dan Den Tangkal 30 motor.

”Kita akan buat pola pengamanan system Ring sampai 3 mulai dari satuan Sabhara Polres, Intel, Lantas hingga Sabhara Polsek akan kita libatkan, untuk Pol PP kita mintai bantuan pengamanan ruangan,” jelasnya.(min/LI-07)

8 Siswa SMP Tuban Tidak Lulus Ujian Nasional

Minggu, 05 Juni 2011 | 0 komentar

TUBAN – Pengumuman kelulusan ujian nasional yang serentak di lakukan pada Sabtu (4/6/11), selain ada siswa peraih nilai tertinggi tingkat se-Jawa Timur yang diraih oleh Anas Jatikusuma dari SMPN I Tuban, juga terdapat 8 siswa siswi tingkat SMP tuban yang dinyatakan tidak lulus dalam ujian nasional yang dihelat bulan kemarin.

Delapan siswa yang dinyatakan tidak lulus dalam ujian adalah 2 siswa SMPN Semanding , 3 siswa SMPN Bancar, 1 siswa SMPN Singgahan, 1 SMPN Bancar, 2 siswa SMPN kecamatan Tambakboyo.

“Mereka dinyatakan tidak lulus dalam ujian nasional, karena standar nilai yang harus dipenuhi tidak tercapai. Selain itu, mereka juga tidak bisa ikut ujian ulang kecuali mengikuti ujian kejar paket B atau ujian nasional yang akan datang,” ujar Dra Yuliasih, Kabid Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tuban.

“Semua yang dinyatakan tidak lulus ini, untuk nilainya masih di bawah rata-rata. Intinya, tidak bisa mencapai nilai yang dibulatkan pada tahun ini untuk lulus. Padahal, dari empat mata pelajaran (mapel) yaitu, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, Bahasa Ingris itu, nilainya rata-rata harus 4,0. Dan kalau ditotalkan dari empat mapel tadi harus 5,5. Itu ketentuan standar nilai kelulusan pada tahun ini,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah wali murid telah diberitahu terlebih dahulu oleh pihak pengelola pendidikan, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sedangkan data yang dihimpun menunjukkan, untuk kelulusan siswa siswi tingkat SLTP tahun ini lebih rendah dibanding tahun kemarin, yang mencapai hingga ratusan siswa. (jbc11/jbc1/jurnalberita.com)

Siswa SMPN I Tuban Raih Nilai Terbaik se-Jatim

Sabtu, 04 Juni 2011 | 2 komentar



Anas Jatikusuma.
TUBAN – Anas Jatikusuma, siswa SMP Negeri 1 Tuban meraih nilai tertinggi se-Jawa Timur dalam pelulusan ujian nasional tingkat SMP. Meskipun Pengumuman ujian nasional tingkat SLTP baru akan diumumkan Sabtu (4/6/11) besok, namun informasi terkait pelulusan akan peringkat yang diraih oleh Anas ini sudah diketahui lebih dahulu.
Anas mendapatkan prestasi yang gemilang dalam ujian nasional yang dihelat beberapa waktu lalu, dengan jumlah nilai 39,10.

Putra empat saudara dari pasangan Drs Sukisno MPd dengan Dr Supiana Dian Nurtjahyani M.Kes, yang tinggal di jalan Patimura gang Lapangan Kelurahan Baturetno 154 A ini bisa menyelesaikan 40 soal hanya dalam waktu 10 menit.

Awalnya, Anas sendiri tidak tahu jika dirinya mendapatkan nilai terbaik tingkat Jatim, dia baru tahu dari salah satu guru biologinya. “Saya mendapatkan kabar dari bu Anik pada Kamis (2/5/11) sore, saat saya masih di Jawa Tengah bersama keluarga,” ujar anak yang mempunyai IQ di atas rata-rata ini.
“Jujur saya sangat senang sekali ketika mendapatkan informasi ini,” tambah bocah berperawakan kurus ini. Tak hanya itu dia juga mendapatkan ucapan selamat dari keluarganya.

Ketika ditanya terkait kiat belajar sampai bisa mendapatkan nilai terbaik, Dia menjawab mulai kelas 7 sampai kelas 8 saya memaksimalkan belajar dan berusaha memahami seluruh mata pelajaran yang saya terima dari guru. “Dan ketika duduk di bangku kelas 9, saya berusaha mereview semua mata pelajaran dan di akhir semester menjelang ujian nasional. Saya mencari buku–buku yang sesuai dengan mata pelajaran ujian nasional melalui browsing internet,” tambah anak yang suka main basket ini.

Yang lebih menarik lagi adalah menjelang ujian nasional, Dia kerap kali menyelesaikan soal ujian nasional mata pelajaran IPA hanya dengan hitungan 10 menit, dan hasilnya seratus persen benar semua. Sedangkan mata pelajaran yang lain diselesaikannya dalam waktu 15 – 20 menit. (jbc11/jbc1/jurnalberita.com)

Cuaca Ekstrim, Nelayan Tuban Batal Melaut

Jumat, 03 Juni 2011 | 0 komentar

TUBAN -- Ombak besar disertai angin kencang selama dua hari, hingga Kamis (2/6), terus menerjang pantai utara Tuban, Jawa Timur. Akibatnya warga di pesisir pantai mulai panik dan membangun tanggul darurat, untuk mengantisipasi terjangan ombak terhadap rumah mereka.

Warga pesisir Pantai Tuban, Jawa Timur, bergotong royong membangun tanggul penahan gelombang di sepanjang pesisir pantai utara Tuban, khawatir ombak besar menghancurkan rumah mereka.

Tanggul dibangun menggunakan potongan bambu dan kayu, untuk mengamankan rumah warga yang berada di bibir pantai. Sudah dua pekan terakhir hantaman ombak semakin besar dan mendekati permukiman penduduk.

Cuaca buruk juga menyebabkan ratusan nelayan batal melaut. Para nelayan menambatkan perahu mereka di pinggir pantai, sambil menunggu cuaca kembali normal.

Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika Tuban memprediksi, cuaca ekstrim masih terjadi hingga sepekan ke depan.(riz/metronews)

ARTI LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Kabupaten Tuban memiliki lambang daerah yang dijadikan identitas diri. Disetiap gambar dari lambang kabupaten Tuban memilik pengertian masing masing. Dalam satu keutuhan akan menjadi ciri khusus (identitas) maupun cita0cita luhur Kabupaten Tuban.


ARTI PADA LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Lambang kabupaten Tuban terbagi atas 8 bagian yaitu :

1. Bentuk Perisai Putih yang bersudut lima

Dengan jiwa yang suci murni dan hati yang tulus iklas masyarakat Tuban menjunjung tinggi Pancasila. Sekaligus merupakan perisai masyarakat dalam menghalau segenap rintangan dan halangan untuk menuju masyarakat adil dan makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kuda Hitam dan Tapal Kuda Kuning

Kuda hitam adalah kesayangan Ronggolawe, pahlawan yang diagungkan oleh masyarakat Tuban karena keikhlasannya mengabdi kepada negara, watak kesatriannya yang luhur dan memiliki keberanian yang luar biasa. Tapal kuda Ronggolawe berwarna kuning emas melingkari warna dasar merah dan hitam melambangkan kepahlawanan yang cermelang dari Ronggolawe.

3. Gapura Putih

Melambangkan pintu gerbang masuknya Agama Islam yang dibawakan oleh “Wali Songo” antara lain Makdum Ibrahim yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, dengan itikat yang suci murni dan hati yang tulus ikhlas, masyarakat Tuban melanjutkan perjuangan yang pernah dirintis oleh para “Wali Songo”.

4. Bintang Kuning bersudut lima

Rasa Tauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memancar didada tiap-tiap insan rakyat Tuban memberikan kesegaran dan ketangguhan iman, dalam berjuang mencapai cita-cita yang luhur.

5. Batu hitam berbentuk umpak dan pancaran air berwarna biru muda

Menunjukan dongeng kuno tentang asal kata Tuban. Batu hitam berbentuk umpak ialah Batu-Tiban dari kata ini terjadilah kata Tuban. Pancaran air atau sumber air ialah Tu-Banyu (mata ir) menjadi kata Tuban.

6. Pegunungan berwarna hijau, daun jati dan kacang tanah

Tuban penuh dengan pegunungan yang berhutan jati dan tanah-tanah pertanian yang subur dengan tanaman kacang tanah. Pegunungan berwarna hijau mengandung arti masyarakat Kabupaten Tuban mempunyai harapan besar akan terwujudnya masyarakat yang adil makmur yang diridloi Tuhan Yang Maha Esa.

7. Perahu emas, Laut biru dengan gelombang putih sebanyak tiga buah.

Sebelah utara Kabupaten Tuban adalah lautan yang kaya raya, yang merupakan potensi ekonomi Penduduk pesisir Kabupaten Tuban. Penduduk Pesisir utara adalah nelayan-nelayan yang gagah berani. Dalam kedamaian dan kerukunan masyarakat Daerah Kabupaten Tubanuntuk membangun daerahnya menghadapi tiga sasaran yaitu:
1. Pembangunan dan peningkatan perbaikan mental dan kerohanian.
2. Pembangunan ekonomi.
3. Pembangunan Prasarana yang meliputi jalan-jalan, air dsb.

8. Keterangan angka

1. Lekuk gelombang laut sebanyak 17 melambangkan tanggal 17.
2. Lubang tapal kuda berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.
3. Daun dan biji jati melambangkan angka 45.
dengan demikian masyarakat Kabupaten Tuban menjnjung tinggi hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia. Semangat Proklamasi menjiwai perjuangan dan cita-cita masyarakat Kabupaten Tuban.

Di Kesempatan kali ini kami mencoba memposting tentang tempat wisata di Kabupaten Tuban

A. Goa Akbar

Goa akbar adalah salah satu tempat wisata yang cukup popouler di kabupaten tuban,tempatnya yang cukup strategis,yang tepatnya terletak di pinggir pasar baru tuban,sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kesana,bukan hanya keelokan pemandangan(arsitektur batu,keindahan panorama dll) tapi juga karena tiket masuknya yang murah(Kurang dari 5ribu perak)

B.MAKAM SUNAN BONANG

Makam sunan adalah tempat wisata yang sangat sering di kunjungi oleh wisatawan atau warga tuban khususnya Umat islam karena selain untuk menikmati panorama yang ada di sekitarnya,juga merupakan tempat untuk berziarah,dan selain itu kita juga bisa membeli segala peralatan sholat disana

C. AIR TERJUN NGLIRIP

Tempat ini merupakan tempat wisata di tuban yang berada di kecamatan singgahan lokasinya yang dekat hutan dan memiliki pemandangan yang luar biasa indahnya menjadi daya tarik tersendiri di air terjun nglirip ini,selain itu di sini juga tidak di pungut biaya alias gratisssss.

D. MASJID AGUNG TUBAN

Masjid agung merupakan masjid yang terbesar di kabupaten Tuban selain digunakan untuk tempat beribadah juga bisa di gunakan untuk tempat singgah sementara bagi wisatawan dari luar kota,masjid ini lokasinya dekat alon-alon dan berdampingan dengan Makam Sunan Bonang,sehingga sering di sebut ‘Tiga Serangakai’ wisata Tuban.

E. KLENTENG KWAN SING BIO

Di Tuban juga ada Klenteng Kwan Sing Bio,Klenteng tersebut merupakan klenteng terbesar di Asia Tenggara jadi tidak mengherankan jika klenteng tersebut sangat banyak di kunjungi berbagai macam wisatawan,klenteng ini mempunyai keunikan antara lain adalah simbolnya,dimana umumnya simbol klenteng itu naga tapi klenteng Kwan Sing bio justru mempunyai simbol Kepiting,lokasinya yang menhadap ke laut juga mempunyai daya tarik tersendiri.

F. PEMANDIAN BEKTIHARJO

Bektiharjo merupakan salah satu wisata yang terletak di kecamatan semanding tuban,tempat ini banyak di minati oleh para remaja yang ada di wilayah tuban bahkan sampai di luar tuban karena selain digunakan sebagai tempat refreshing juga sebagai tempat Untuk pacaran,dan bektiharjo juga memiliki tempat pemandian yang cukup besar,mulai dari anak-anak sampai orang yang udah bau tanah atau alias udah kakek-kakek bisa kesana.

G. GOA NGERONG

Goa ngerong merupakan wisata yang terletak di kecamatan rengel alias tempat yang cukup tinggi dari kabupaten tuban tapi meskipun lokasinya agak tinggi kecamatan ini sering terkena banjir(Menurut teman kami rIski Toha),kadang – kadang wista ini sepi karena terhalang banjir,meskipun begitu tempat ini masih Eksis untuk menarik para wisatawan karena pemandanganya yang sangat indah(Tapi berhati-hatilah konon kalau ada seseorang yang mengambil ikan dari sana akan terkena kutukan 100tahun atau bisa-bisa anda Turex alias tidak laku kawin.

Category List

MARDIYAN RONGGOLAWE. Diberdayakan oleh Blogger.
PEMERINTAHAN

Kabupaten Tuban terdiri dari 19 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Widang Sedangkan Kota Tuban sendiri terdiri dari 17 kelurahan yaitu :Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan, Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon, Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, Panyuran

WISATA DAN CINDERAMATA

Di kota Tuban kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata, di antaranya Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang,Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip,Goa Suci,Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun (batikgedog) dengan motif yang sangat khas. Motif khas ini juga bisa kita temui dalam bentuk kaos, baju wanita, dan selendang. Disamping itu ada juga cinderamata berupa miniatur tempat berjualan Legen (minuman khas tuban) yang disebut "ONGKEK". Bentuknya seperti tempat berjualan Soto tetapi terbuat dari bambu. Miniatur ini banyak dijual di toko yang menjual oleh-oleh khas Tuban. Selain itu, Tuban juga terkenal sebagai kota Tuak (atau toak dalam bahasa lokal). Tuak adalah cairan (legen)dari tandan buah pohon lontar (masyarakat menyebutnya uwit bogor) yang difermentasikan sehingga sedikit memabukkan karena mengandung alkohol. Sedianya legen dibuat menjadi gula jawa, atau dapat juga langsung diminum sebagai minuman yang menyegarkan dan tentu saja, tidak memabukkan, selain itu buah dari pohon lontar (ental atau siwalan ) ini juga bisa dimakan dan berasa manis serta kenyal.

ASAL-USUL

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata 'Tubo' atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

GEOGRAFI

Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo

SUKU BUDAYA

Tuban mayoritas Suku Budayanya adalah Suku Jawa dan minoritas diantaranya adalah suku lain, seperti suku Madura, suku cina, suku Kalimantan, dll. Kebudayaan asli Tuban beragam, salah satunya adalah sandur. Budaya lainnya adalah Reog yang banyak ditemui di Kecamatan Jatirogo.

PENDIDIKAN

Kualitas Pendidikan di Tuban tergolong sangat baik. Terbukti dengan adanya 3 sekolah yang bertaraf internasional, antara lain, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban, dan SMK Negeri 1 Tuban,SMP Negeri 3 Tuban serta puluhan SMP dan SMA yang bertaraf Nasional. Menurut rencana, ada 1 SD yang akan bertaraf internasional, yakni SD Negeri 1 Kebonsari dan 2 SMP, yakni , SMP Negeri 5 Tuban, dan SMP Negeri 1 Rengel. Berbagai event lomba di juarai oleh pelajar Tuban. Banyak diantaranya adalah sekolah yang berkecimpung dalam dunia Karya Ilmiah Remaja, diantaranya adalah MTsN Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 4 Tuban, SMP Negeri 6 Tuban, SMP Negeri 7 Tuban, SMP Negeri 1 Rengel, SMP Negeri 1 Jenu, SMP Negeri 1 Jatirogo, SMP Negeri 1 Singgahan,SMA Negeri 3 Tuban,SMA Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 2 Tuban, MAN TUBAN, dll. Selain Universitas Sunan Bonang ada institut pendidikan tinggi baru, yaitu Universitas Ronggolawe, yang pada awalnya dikenal sebagai IKIP PGRI TUBAN di Jalan Manunggal. Jurusan bahasa Inggris dari institut ini telah kerjasama dengan sebuah organisasi sukarela Inggris yang bernama Voluntary Service Overseas sejak tahun 1989. Setelah tiga sukarelawan, organisasi lain, yaitu Volunteers in Asia yang berasal dari Amerika Serikat meneruskan tradisi ini dengan mengekspos mahasisiwa serta dosen yang kurang sempat berlatih bahasa sehari-hari. Ketua jurusan Bapak Agus Wardhono telah menjadi doktor (S-3) dalam bidang Linguistik Inggris di Universitas Negeri Surabaya.

DAERAH VITAL KOTA TUBAN

Sebagai Kabupaten, Tuban memiliki tempat penting seperti Kantor Bupati Tuban, Pendopo Kridho Manunggal (yang pernah dirusak dan dibakar massa), Kantor DPRD, Masjid Agung Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dll.

TUBAN TEMPOE DOELOE

Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.

TUBAN PADA MASA PENYEBARAN AGAMA ISLAM

Tuban tidak hanya menjadi tempat penting pada masa Kerajaan Majapahit, namun Tuban juga menjadi tempat penting pada masa penyebaran Agama Islam. Hal tersebut dikarenakan Tuban berada di pesisir Utara Jawa yang menjadi pusat Perdagangan arab, dll yang sedang menyebarkan Agama Islam. Hal ini juga berkaitan dengan kisah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah putra dari Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin. Lama-kelamaan, perbuatan tersebut diketahui oleh ayahanda Sunan Kalijaga dan diusir dari Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut. Sesaat kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba. Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan. Namun, Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan menyemburkan air. Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas. Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu. Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun. setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.

TUBAN PADA MASA PENJAJAHAN

Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah.

TUBAN MASA KINI

Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.

Tuban Merupakan Kota Semen pada masa sekarang, Semen Gresik yang terkenal besar di Indonesia pada masa sekarang juga beroperasi dan mendirikan pabrik di daerah Tuban. Selain itu di Tuban juga terdapat beberapa industri skala internasional, terutama dibidang Oil & Gas. Perusahaan yang beroperasi di Tuban antaralain PETROCHINA (di kecamatan Soko) yang menghasilkan minyak mentah, serta ada juga PT. TPPI & PERTAMINA TTU (di kecamatan Jenu)

Untuk pendidikan Tuban tidak kalah dengan daerah lain dipulau jawa, sudah sangat sedikit masyarakat Tuban yang buta huruf bahkan tinggal seberapa persennya, untuk pendidikan rata-rata masyarakat sudah mencapai pendidikan SMA.

H. MUSEUM KAMBANG PUTIH

Museum kambang Putih merupakan satu-satunya museum yang berada di kabupaten tuban,Lokasinya yang sangat strategis alias di tengah kota Tuban lebih tepatnya lagi bersebelahan dengan alon-alon,masjid agung,dan makam sunan bonang cukup ramai di kunjungi penduduk setempat dan juga wisatawan dari luar kota,di museum kambang putih kita akan menemukan sejarah-sejarah jaman dahulu yang berada di Kabupaten Tuban.

Ads 468x60px

  • Code Test

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...

Bookmark Us

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Featured Posts Coolbthemes

Search Box

 
© Copyright 2010-2011 apakabartuban All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.