Photobucket

Paceklik Ikan, Nelayan Pantura Tuban Andalkan Tangkap Terinasi

Sabtu, 29 Oktober 2011 | 0 komentar

Nelayan Tuban.
TUBAN -- Menangkap ikan jenis terinasi, saat ini menjadi andalan nelayan di perairan utara Kabupaten Tuban. Meski hasilnya tidak banyak, namun hasil tangkapan ini berupakan ‘’obat’’ seiring dengan makin tingginya tingkat kerusakan dasar perairan aktivitas persiapan industrialisasi ekslporasi minyak, maupun penggunaan jarring trawl dari kalangan sendiri. ‘’Alhamdulillah, sekarang sudah mulai musim (terinasi,red),’’ tutur kardi, nelayan Kelurahan Panyuran Kecamatan Palang.

Terinasi, atau yang ngepop dinamakan Indonasi bagi warga Tuban, adalah sejenis ikan berukuran sangat kecil dan berwarna putih. Sampai hari ini harga dari kalangan nelayan berkisar paling tinggi Rp 25 ribu tiap kilogram. Bandingkan dengan harga yang disetor ke pabrikan untuk ekspor yang mencapai tak kurang dari Rp 50 ribu. Sayangnya, tambah nelayan, menangkap ikan jenis ini sulit-sulit gampang. ‘’Kalau pas gerombolan datang kita bisa dapat banyak,‘’ tutur nelayan.

Seperti yang dikatakan Martono, sehari sebelumnya dia bersama lima orang kawannya berhasil membawa pulang tak kurang dari 20 kg, namun keesokan harinya hanya mendapat 15 kilo. Meski begitu, melihat kondisi cuaca saat ini, peluang panen terinasi dimungkinkan masih ada waktu cukup panjang. ‘’Mudah-mudahan dengan ombak yang mulai agak membesar ini ikan mudah kita cari,’’ tutur Martono.(lensaindonesia.com)

Aktivis PMII akan menyerahkan uang receh ke DPRD

Jumat, 28 Oktober 2011 | 0 komentar

Para aktivis PMII akan menyerahkan uang receh ke DPRD.
TUBAN -- Anggaran untuk mobil dinas (mobdin) bagi wakil rakyat yang diambilkan dari APBD tahun 2011 terus menjadi sorotan. Ditengah keseharian warga yang terus dihimpit berbagai persoalan memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengadaan mobil dinas menggunakan APBD jelas melukai perasaan warga Tuban. Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tuban pun bergerak. Mereka ramai-ramai mendatangi wakil rakyat dikantornya, Jl Teuku Umar Tuban.

Mereka mengingatkan agar DPRD Tuban ‘’ingat’’ ada kebutuhan rakyat lain yang lebih mendesak dibandingkan dengan mencukupi fasilitas mobil dinas para wakil rakyat. Hal itu disampaikan kepada Wakil Ketua DPRD Tuban Sadun Naim. Para mahasiswa tidak hanya menyampaikan pesan moral lewat kata-kata, tetapi juga menyerahkan kotak berisi uang receh. ‘’Ini tanda dari  kami,’’ tutur Hendi dan Ghufron, sambil menyerahkan kotak tersebut. (lensaindonesia.com)

Konser Five Minute dan Saint Loco di Tuban Ricuh

Kamis, 27 Oktober 2011 | 0 komentar


Tuban -- Konser grup band Five Minute dan Saint Loco di Kota Tuban, Jawa Timur, Rabu (26/10), berlangsung ricuh. Petugas bertindak represif dengan menangkap tujuh penonton yang diduga sebagai pemicu keributan.

Kericuhan konser musik grup band Five Minute dan Saint Loco itu terjadi di Lapangan Kompi 521 C. Keributan antarpenonton terjadi saat Five Minute dan Saint Loco menyanyikan lagu pertamanya.

Para penonton yang diduga terpengaruh minuman keras terlibat baku pukul dan saling kejar di tengah-tengah arena konser. Terjadi sembilan kali kericuhan dan melibatkan puluhan penonton lain.

Polisi terpaksa bertindak represif untuk meredam kericuhan yang terjadi dengan mengejar dan memukul para pelaku. petugas berhasil menangkap tujuh pelaku yang diduga sebagai pemicu keributan Meski berkali-kali diwarnai tawuran, konser musik tetap berlangsung hingga akhir acara.(Metrotvnews.com)

Toak Dimana-mana & Tak Kemana-mana

Sabtu, 15 Oktober 2011 | 0 komentar

PERNAH menikmati perjalanan di Kota Tuban? Kalau belum, Anda perlu menyempatkannya, dari arah Surabaya - Lamongan - Tuban, kurang lebih ditempuh dalam waktu 2 sampai 3 jam.

Disepanjang jalan pantura Tuban, panorama bibir pantai yang indah diselingi dengan semilir angin yang sejuk, serta suasana kota yang membikin geregetan mata, bikin tak jemu memandang.

Dipertengahan kota, menanti aktivitas masyarakatnya yang unik, situasi beramah tamah, duduk melingkar guyub rukun, menggerombol penuh tawa sambil berulang kali nenggak minuman dalam centhak (gelas dari bambu).

Suasana yang masih sama seperti puluhan tahun lalu ketika kutinggalkan, membuat bertanya-tanya temanku yang kala itu sedang singgah ke kota tua ini. Apa itu? Inikah Tuban? daerah kekuasaan Ronggolawe yang legendaris?

"Toak Sam," jawabku. "Ada toak dimana-mana dan tak kemana-mana," kata temanku yang asli kelahiran negeri Ken Arok. Selama masih diseputaran Kota Tuban.

Singgah di salah waktu warung kopi di dekat pantai, sembari menawarkan kalau ada keinginan ikut gabung bersama mereka, pemuda-pemuda ronggolawe yang tengah asyik duduk melingkar di sebrang jalan.

"Minum toak," yang benar saja? Bisa-bisa diciduk satpol PP gara-gara sempoyongan di tengah jalan, meski konon katanya itu rangkaian dari budaya asli masyarakatnya. Kita juga tak mengharapkan Pemda dengan Perdanya mempersulit tradisi masyarakatnya, karena sebagian orang yang menganggap miring tradisi tersebut. Tradisi yang turun temurun sejak jaman mbah Ronggolawe bahkan mungkin sebelumnya. Pada jaman orde baru pernah ada kebijakan yang melarang aktivitas tersebut, dan nyatanya juga tidak menyurutkan mereka untuk tetap eksis melestarikannya, sampai hari ini.

Suatu saat kemudian, kami pun gabung di suatu tempat diantara mereka yang tengah asyik duduk bersila melingkar berceloteh ngalor ngidul penuh tawa. Ha..ha..ha, temanku pun tertawa, mengimbangi bahasa & logat pribumi yang gaya bicaranya menurutnya nampak lucu didengar, dan tak lama kemudian muncul beberapa temanku yang di pemkab juga ikut meramaikannya. "Wah ! tradisi yang unik, tak pernah kutemui di selain di kota ini. "Salam satu Jiwa", kata teman q memperkenalkan diri. (mar)

Seniman dan Penari Tayub Ikuti Ritual Siraman

Kamis, 13 Oktober 2011 | 0 komentar

Prosesi dan ritual siraman di Sendang Bektiharjo.
Tuban – Ratusan seniman dan penari tayub se-Kabupaten Tuban mengikuti prosesi dan ritual siraman yang sudah dilakukan secara turun temurun di Sendang Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding, Tuban, Rabu (12/10/11).

Ritual siraman yang menjadi agenda tahunan Dinas Perokonomian dan Pariwisata ini dibuka Wakil Bupati Tuban Ir Noor Nahar Husein diikuti 232 peserta yang terdiri dari 58 orang penabuh gamelan, 94 waranggono (perempuan penari tayub) serta 80 orang pria yang berkecimpung dalam dunia seni tradisioanal di Kabupaten Tuban.

Dalam sambutannya, Wabup Tuban menyampaikan, bahwa tradisi khas Tuban harus dipertahankan hingga tidak akan tergerus dengan budaya yang bisa merusak khas budaya tuban.

“Ini adalah seni budaya khas Tuban dan harus kita pertahankan. Kami atas nama pemerintah daerah akan berusaha melakukan pembinaan, sehingga keberadaan budaya Tuban akan tetap berjalan dan tidak akan hilang sepanjang sejarah,” ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban, Ir Budi Wiyana. Ia mengatakan, inti prosesi merupakan sebuah penyucian diri para seniman dan penari tayub.

“Agar selama menjalankan profesinya, mereka tidak banyak godaan, jadi ya harus diikuti karena prosesi siraman ini sudah menjadi adat,” kata Budi di lokasi acara.

Salah satu peserta prosesi siraman, Indra Rukmana kepada wartawan mengaku senang adanya kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian atas budaya di Kabupaten Tuban.

“Saya sangat senang karena untuk melesatarikan budaya seni Tayub.  Percaya tidak percaya, bahwa air di sendang ini adalah air yang sakral, yang bisa mensucikan diri kita hingga seperti bayi yang baru lahir. Kalau soal penglarisan, itu tergantung kepercayaan pribadi masing–masing,” ujarnya. (jbc11/jbc2/jurnalberita.com)

ARTI LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Kabupaten Tuban memiliki lambang daerah yang dijadikan identitas diri. Disetiap gambar dari lambang kabupaten Tuban memilik pengertian masing masing. Dalam satu keutuhan akan menjadi ciri khusus (identitas) maupun cita0cita luhur Kabupaten Tuban.


ARTI PADA LAMBANG KABUPATEN TUBAN

Lambang kabupaten Tuban terbagi atas 8 bagian yaitu :

1. Bentuk Perisai Putih yang bersudut lima

Dengan jiwa yang suci murni dan hati yang tulus iklas masyarakat Tuban menjunjung tinggi Pancasila. Sekaligus merupakan perisai masyarakat dalam menghalau segenap rintangan dan halangan untuk menuju masyarakat adil dan makmur yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kuda Hitam dan Tapal Kuda Kuning

Kuda hitam adalah kesayangan Ronggolawe, pahlawan yang diagungkan oleh masyarakat Tuban karena keikhlasannya mengabdi kepada negara, watak kesatriannya yang luhur dan memiliki keberanian yang luar biasa. Tapal kuda Ronggolawe berwarna kuning emas melingkari warna dasar merah dan hitam melambangkan kepahlawanan yang cermelang dari Ronggolawe.

3. Gapura Putih

Melambangkan pintu gerbang masuknya Agama Islam yang dibawakan oleh “Wali Songo” antara lain Makdum Ibrahim yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, dengan itikat yang suci murni dan hati yang tulus ikhlas, masyarakat Tuban melanjutkan perjuangan yang pernah dirintis oleh para “Wali Songo”.

4. Bintang Kuning bersudut lima

Rasa Tauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memancar didada tiap-tiap insan rakyat Tuban memberikan kesegaran dan ketangguhan iman, dalam berjuang mencapai cita-cita yang luhur.

5. Batu hitam berbentuk umpak dan pancaran air berwarna biru muda

Menunjukan dongeng kuno tentang asal kata Tuban. Batu hitam berbentuk umpak ialah Batu-Tiban dari kata ini terjadilah kata Tuban. Pancaran air atau sumber air ialah Tu-Banyu (mata ir) menjadi kata Tuban.

6. Pegunungan berwarna hijau, daun jati dan kacang tanah

Tuban penuh dengan pegunungan yang berhutan jati dan tanah-tanah pertanian yang subur dengan tanaman kacang tanah. Pegunungan berwarna hijau mengandung arti masyarakat Kabupaten Tuban mempunyai harapan besar akan terwujudnya masyarakat yang adil makmur yang diridloi Tuhan Yang Maha Esa.

7. Perahu emas, Laut biru dengan gelombang putih sebanyak tiga buah.

Sebelah utara Kabupaten Tuban adalah lautan yang kaya raya, yang merupakan potensi ekonomi Penduduk pesisir Kabupaten Tuban. Penduduk Pesisir utara adalah nelayan-nelayan yang gagah berani. Dalam kedamaian dan kerukunan masyarakat Daerah Kabupaten Tubanuntuk membangun daerahnya menghadapi tiga sasaran yaitu:
1. Pembangunan dan peningkatan perbaikan mental dan kerohanian.
2. Pembangunan ekonomi.
3. Pembangunan Prasarana yang meliputi jalan-jalan, air dsb.

8. Keterangan angka

1. Lekuk gelombang laut sebanyak 17 melambangkan tanggal 17.
2. Lubang tapal kuda berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.
3. Daun dan biji jati melambangkan angka 45.
dengan demikian masyarakat Kabupaten Tuban menjnjung tinggi hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia. Semangat Proklamasi menjiwai perjuangan dan cita-cita masyarakat Kabupaten Tuban.

Di Kesempatan kali ini kami mencoba memposting tentang tempat wisata di Kabupaten Tuban

A. Goa Akbar

Goa akbar adalah salah satu tempat wisata yang cukup popouler di kabupaten tuban,tempatnya yang cukup strategis,yang tepatnya terletak di pinggir pasar baru tuban,sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kesana,bukan hanya keelokan pemandangan(arsitektur batu,keindahan panorama dll) tapi juga karena tiket masuknya yang murah(Kurang dari 5ribu perak)

B.MAKAM SUNAN BONANG

Makam sunan adalah tempat wisata yang sangat sering di kunjungi oleh wisatawan atau warga tuban khususnya Umat islam karena selain untuk menikmati panorama yang ada di sekitarnya,juga merupakan tempat untuk berziarah,dan selain itu kita juga bisa membeli segala peralatan sholat disana

C. AIR TERJUN NGLIRIP

Tempat ini merupakan tempat wisata di tuban yang berada di kecamatan singgahan lokasinya yang dekat hutan dan memiliki pemandangan yang luar biasa indahnya menjadi daya tarik tersendiri di air terjun nglirip ini,selain itu di sini juga tidak di pungut biaya alias gratisssss.

D. MASJID AGUNG TUBAN

Masjid agung merupakan masjid yang terbesar di kabupaten Tuban selain digunakan untuk tempat beribadah juga bisa di gunakan untuk tempat singgah sementara bagi wisatawan dari luar kota,masjid ini lokasinya dekat alon-alon dan berdampingan dengan Makam Sunan Bonang,sehingga sering di sebut ‘Tiga Serangakai’ wisata Tuban.

E. KLENTENG KWAN SING BIO

Di Tuban juga ada Klenteng Kwan Sing Bio,Klenteng tersebut merupakan klenteng terbesar di Asia Tenggara jadi tidak mengherankan jika klenteng tersebut sangat banyak di kunjungi berbagai macam wisatawan,klenteng ini mempunyai keunikan antara lain adalah simbolnya,dimana umumnya simbol klenteng itu naga tapi klenteng Kwan Sing bio justru mempunyai simbol Kepiting,lokasinya yang menhadap ke laut juga mempunyai daya tarik tersendiri.

F. PEMANDIAN BEKTIHARJO

Bektiharjo merupakan salah satu wisata yang terletak di kecamatan semanding tuban,tempat ini banyak di minati oleh para remaja yang ada di wilayah tuban bahkan sampai di luar tuban karena selain digunakan sebagai tempat refreshing juga sebagai tempat Untuk pacaran,dan bektiharjo juga memiliki tempat pemandian yang cukup besar,mulai dari anak-anak sampai orang yang udah bau tanah atau alias udah kakek-kakek bisa kesana.

G. GOA NGERONG

Goa ngerong merupakan wisata yang terletak di kecamatan rengel alias tempat yang cukup tinggi dari kabupaten tuban tapi meskipun lokasinya agak tinggi kecamatan ini sering terkena banjir(Menurut teman kami rIski Toha),kadang – kadang wista ini sepi karena terhalang banjir,meskipun begitu tempat ini masih Eksis untuk menarik para wisatawan karena pemandanganya yang sangat indah(Tapi berhati-hatilah konon kalau ada seseorang yang mengambil ikan dari sana akan terkena kutukan 100tahun atau bisa-bisa anda Turex alias tidak laku kawin.

Category List

MARDIYAN RONGGOLAWE. Diberdayakan oleh Blogger.
PEMERINTAHAN

Kabupaten Tuban terdiri dari 19 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Widang Sedangkan Kota Tuban sendiri terdiri dari 17 kelurahan yaitu :Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan, Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon, Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, Panyuran

WISATA DAN CINDERAMATA

Di kota Tuban kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata, di antaranya Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang,Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip,Goa Suci,Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun (batikgedog) dengan motif yang sangat khas. Motif khas ini juga bisa kita temui dalam bentuk kaos, baju wanita, dan selendang. Disamping itu ada juga cinderamata berupa miniatur tempat berjualan Legen (minuman khas tuban) yang disebut "ONGKEK". Bentuknya seperti tempat berjualan Soto tetapi terbuat dari bambu. Miniatur ini banyak dijual di toko yang menjual oleh-oleh khas Tuban. Selain itu, Tuban juga terkenal sebagai kota Tuak (atau toak dalam bahasa lokal). Tuak adalah cairan (legen)dari tandan buah pohon lontar (masyarakat menyebutnya uwit bogor) yang difermentasikan sehingga sedikit memabukkan karena mengandung alkohol. Sedianya legen dibuat menjadi gula jawa, atau dapat juga langsung diminum sebagai minuman yang menyegarkan dan tentu saja, tidak memabukkan, selain itu buah dari pohon lontar (ental atau siwalan ) ini juga bisa dimakan dan berasa manis serta kenyal.

ASAL-USUL

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata 'Tubo' atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

GEOGRAFI

Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo

SUKU BUDAYA

Tuban mayoritas Suku Budayanya adalah Suku Jawa dan minoritas diantaranya adalah suku lain, seperti suku Madura, suku cina, suku Kalimantan, dll. Kebudayaan asli Tuban beragam, salah satunya adalah sandur. Budaya lainnya adalah Reog yang banyak ditemui di Kecamatan Jatirogo.

PENDIDIKAN

Kualitas Pendidikan di Tuban tergolong sangat baik. Terbukti dengan adanya 3 sekolah yang bertaraf internasional, antara lain, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban, dan SMK Negeri 1 Tuban,SMP Negeri 3 Tuban serta puluhan SMP dan SMA yang bertaraf Nasional. Menurut rencana, ada 1 SD yang akan bertaraf internasional, yakni SD Negeri 1 Kebonsari dan 2 SMP, yakni , SMP Negeri 5 Tuban, dan SMP Negeri 1 Rengel. Berbagai event lomba di juarai oleh pelajar Tuban. Banyak diantaranya adalah sekolah yang berkecimpung dalam dunia Karya Ilmiah Remaja, diantaranya adalah MTsN Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 4 Tuban, SMP Negeri 6 Tuban, SMP Negeri 7 Tuban, SMP Negeri 1 Rengel, SMP Negeri 1 Jenu, SMP Negeri 1 Jatirogo, SMP Negeri 1 Singgahan,SMA Negeri 3 Tuban,SMA Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 2 Tuban, MAN TUBAN, dll. Selain Universitas Sunan Bonang ada institut pendidikan tinggi baru, yaitu Universitas Ronggolawe, yang pada awalnya dikenal sebagai IKIP PGRI TUBAN di Jalan Manunggal. Jurusan bahasa Inggris dari institut ini telah kerjasama dengan sebuah organisasi sukarela Inggris yang bernama Voluntary Service Overseas sejak tahun 1989. Setelah tiga sukarelawan, organisasi lain, yaitu Volunteers in Asia yang berasal dari Amerika Serikat meneruskan tradisi ini dengan mengekspos mahasisiwa serta dosen yang kurang sempat berlatih bahasa sehari-hari. Ketua jurusan Bapak Agus Wardhono telah menjadi doktor (S-3) dalam bidang Linguistik Inggris di Universitas Negeri Surabaya.

DAERAH VITAL KOTA TUBAN

Sebagai Kabupaten, Tuban memiliki tempat penting seperti Kantor Bupati Tuban, Pendopo Kridho Manunggal (yang pernah dirusak dan dibakar massa), Kantor DPRD, Masjid Agung Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dll.

TUBAN TEMPOE DOELOE

Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.

TUBAN PADA MASA PENYEBARAN AGAMA ISLAM

Tuban tidak hanya menjadi tempat penting pada masa Kerajaan Majapahit, namun Tuban juga menjadi tempat penting pada masa penyebaran Agama Islam. Hal tersebut dikarenakan Tuban berada di pesisir Utara Jawa yang menjadi pusat Perdagangan arab, dll yang sedang menyebarkan Agama Islam. Hal ini juga berkaitan dengan kisah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah putra dari Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin. Lama-kelamaan, perbuatan tersebut diketahui oleh ayahanda Sunan Kalijaga dan diusir dari Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut. Sesaat kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba. Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan. Namun, Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan menyemburkan air. Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas. Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu. Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun. setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.

TUBAN PADA MASA PENJAJAHAN

Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah.

TUBAN MASA KINI

Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.

Tuban Merupakan Kota Semen pada masa sekarang, Semen Gresik yang terkenal besar di Indonesia pada masa sekarang juga beroperasi dan mendirikan pabrik di daerah Tuban. Selain itu di Tuban juga terdapat beberapa industri skala internasional, terutama dibidang Oil & Gas. Perusahaan yang beroperasi di Tuban antaralain PETROCHINA (di kecamatan Soko) yang menghasilkan minyak mentah, serta ada juga PT. TPPI & PERTAMINA TTU (di kecamatan Jenu)

Untuk pendidikan Tuban tidak kalah dengan daerah lain dipulau jawa, sudah sangat sedikit masyarakat Tuban yang buta huruf bahkan tinggal seberapa persennya, untuk pendidikan rata-rata masyarakat sudah mencapai pendidikan SMA.

H. MUSEUM KAMBANG PUTIH

Museum kambang Putih merupakan satu-satunya museum yang berada di kabupaten tuban,Lokasinya yang sangat strategis alias di tengah kota Tuban lebih tepatnya lagi bersebelahan dengan alon-alon,masjid agung,dan makam sunan bonang cukup ramai di kunjungi penduduk setempat dan juga wisatawan dari luar kota,di museum kambang putih kita akan menemukan sejarah-sejarah jaman dahulu yang berada di Kabupaten Tuban.

Ads 468x60px

  • Code Test

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...

Bookmark Us

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Featured Posts Coolbthemes

Search Box

 
© Copyright 2010-2011 apakabartuban All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.