![]() |
Melihat Hilal. (ist) |
Lain halnya dengan Pengurus Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Dalam hal lebaran, PWNU tidak mau gegabah dan lebih memilih menunggu dan juga memastikan jatuhnya Idul Fitri dengan melakukan “rukyatul hilal” (melihat hilal secara kasat mata).
Prediksi awal Syawal 1432 Hijriah (hari raya Idul Fitri) mungkin tidak akan bersamaan waktunya, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat.
“Kalau awal Ramadhan 1432 Hijriah bisa bersamaan, tapi awal Syawal 1432 H ada kemungkinan tidak bisa bersamaan karena ketinggian hilal di bawah dua derajat,” kata Ketua Lajnah Falakiyah PWNU Jatim Dr H Abd Salam Nawawi MAg, saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (19/8/2011).
Dilihat dari kalender, PWNU Jatim mencatat ijtimak untuk awal Syawal 1432 H terjadi pada 29 Agustus 2011 pukul 10.05 WIB dengan tinggi hilal hakiki 1 derajat 57 menit 45,08 detik.
“Karena tinggi hilal tidak mencapai dua derajat, maka kemungkinan akan terjadi perbedaan Lebaran yakni ada yang ber-Idul Fitri pada 30 Agustus dan ada pula tanggal 31 Agustus,” katanya.
Adapaun tempat-tempat strategis untuk melihat hilal, antara lain Ujungpangkah Gresik, Tanjungkodok Lamongan, Nambangan Surabaya, dan sebagainya. (lensaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment. Thanks